Apakah Anda pernah melihat lantai yang terangkat naik atau lantai yang melengkung naik? Peristiwa tersebut dinamakan popping. Popping merupakan suatu peristiwa yang dimana permukaan keramik tiba-tiba terangkat naik di beberapa bagian. Hal tersebut dapat membahayakan orang-orang yang melewati lantai tersebut dan tidak sadar jika lantai tersebut mengalami popping. Lantai keramik yang mengalami popping akan rentan pecah apabila tidak sengaja terinjak.
Banyak sekali gejala-gejala yang dapat dilihat jika lantai mengalami popping. Lantai keramik yang mengalami popping ditandai dengan gejala-gejala berupa permukaan lantai yang diketuk menghasilkan suara yang berbeda (kosong), permukaan lantai terlihat melengkung dan keramik tidak menempel pada dasarnya. Hal ini yang akan menimbulkan suara keras seperti ledakan kecil yang diikuti dengan pecahnya lantai keramik.
Selain itu, terdapat beberapa penyebab lantai mengalami popping. Lantai keramik mengalami popping disebabkan karena campuran adukan semen dan pasir yang tidak sesuai dan pengerjaan yang kurang tepat, dan dapat disebabkan karena permukaan keramik dan lantai dasarnya kotor, sehingga dapat mengurangi daya rekat antara keramik dan lantai dasar. Penyebab lainnya karena terdapatnya rongga udara di antara keramik dan lantai dasarnya, sehingga pada saat pemuaian udara menimbulkan ledakan yang disertai terangkatnya lantai keramik.
Popping juga merupakan salah satu kerusakan yang sering dialami dalam sebuah bangunan. Hal ini menyebabkan sudut keramik di suatu bangunan terangkat dari permukaan dan menyebabkan alasnya tidak rata serta mengganggu estetika ruangan. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka suatu saat gelembung keramik tersebut lama-lama akan pecah dan dapat meledak serta dapat mempengaruhi tampilan suatu bangunan. Dari beberapa sumber di internet, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lantai mengalami popping, yaitu:
Keramik tidak direndam sebelum dipasang
Keramik yang akan dipasang ke permukaan lantai perlu direndam dengan air terlebih dahulu. Tujuannya agar semen yang melapisi permukaan bawah keramik bisa lebih mudah menempel dengan erat.Â
Kualitas adukan semen dan pasir kurang bagus
Jika kualitas adukan semen dan pasir yang berfungsi mengeratkan lantai tidak atau kurang bagus, hal itu memengaruhi keramik terangkat atau menggelembung, yang pada akhirnya retak dan pecah.
Kualitas keramik buruk
Keramik dan granit dengan kualitas buruk memiliki ketahanan yang buruk juga. Hal ini juga dapat menyebabkan lantai keramik retak, pecah, bahkan meledak akibat ketahanan yang tidak bagus.
Perubahan temperatur tanah
Keramik dan granit yang dipasang di lantai bisa saja terangkat, retak, pecah, bahkan sampai meledak akibat adanya perubahan temperatur tanah yang menjadi panas.
Peristiwa ini umumnya terjadi saat musim panas berlangsung. Meningkatnya temperatur tanah dapat membuat lantai keramik memuai dan terangkat. Proses pemuaian bisa semakin cepat terjadi apabila keramik yang digunakan adalah kualitas buruk.
Masuknya udara melalui garis nat
Masuknya udara melalui garis nat yang tidak tertutup rapat dapat membuat air atau udara mengikis lapisan semen di bawah permukaan keramik secara perlahan. Garis nat adalah garis celah antarkeramik yang ada di lantai maupun dinding, yang menghasilkan garis-garis kotak di pinggiran keramik.
Lantai pernah terendam banjir
Lantai rumah yang pernah terendam banjir juga turut memengaruhi lantai keramik menjadi terangkat. Sisa air banjir yang merembes melalui sela-sela keramik membuat turunnya permukaan tanah di bawah keramik sehingga semen perekatnya lepas dan membuat lantai keramik terangkat.
Terdapat rongga di bawah keramik
Jika di bawah keramik terdapat rongga, lama-kelamaan hal ini dapat membuat lantai keramik terangkat dan pecah. Adanya rongga di bawah keramik disebabkan pemasangan yang tidak tepat. Â
Beban berlebih
Adanya beban berlebih yang diletakkan di atas permukaan keramik dalam kurun waktu yang lama turut mempengaruhi lantai keramik terangkat dan pecah.
Oleh karena itu, suatu bangunan diperlukan perawatan setiap tahunnya terutama untuk lantainya agar tidak mengalami kerusakan yang berlebih seperti popping ini. Jika tidak dilakukan perawatan, lantai yang mengalami popping akan membahayakan orang-orang yang melewati lantai tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H