Mohon tunggu...
Christina Febriyani
Christina Febriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Hubungan Internasional dengan minat dan bakat di bidang politik dan bisnis luar negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Relasi Negara dan Masyarakat dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Kolaborasi

24 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diaspora sebagai Aktor Non-Negara

Diaspora berperan strategis dalam diplomasi budaya, ekonomi, dan politik. Kehadiran diaspora dapat memperkuat soft power negara asal di kancah internasional (Bainus & Rachman, 2022).

Arus globalisasi mengubah relasi antara negara dan masyarakat. Di Indonesia, elite politik memainkan peran dominan dalam kebijakan luar negeri, yang sering kali bertujuan untuk menjaga citra negara di panggung internasional (Debora & Sulaiman, 2019). Namun, masyarakat sipil juga semakin aktif memberikan kritik terhadap kebijakan negara, terutama yang berdampak langsung pada kesejahteraan sosial. Maritza dan Taufiqurokhman (2024) menyoroti peran masyarakat sipil dalam meningkatkan akuntabilitas birokrasi melalui pengawasan publik.

Pendekatan konstruktivisme dalam hubungan internasional menyoroti pentingnya identitas dan budaya dalam menentukan hubungan antara negara dan masyarakat. Budaya lokal Indonesia, meski menghadapi tekanan dari globalisasi, tetap bertahan melalui adaptasi dan inovasi (Jadidah et al., 2023). Kolaborasi antara negara dan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya lokal.

Diaspora juga memiliki kontribusi penting dalam memperkenalkan budaya lokal di kancah global. Selain itu, diaspora berperan sebagai jembatan yang menghubungkan negara asal dengan komunitas internasional, memperkuat diplomasi budaya, dan mendorong kerja sama ekonomi yang menguntungkan (Bainus & Rachman, 2022).

Dinamika relasi antara negara dan masyarakat dalam era globalisasi menunjukkan bahwa kedua aktor saling berinteraksi untuk menghadapi tantangan global. Negara memiliki peran sentral dalam menciptakan kebijakan luar negeri yang responsif terhadap dinamika global, sementara masyarakat semakin aktif berpartisipasi dalam pengawasan dan pembentukan kebijakan.

Perspektif konstruktivisme membantu menyoroti peran identitas dan budaya dalam hubungan internasional, di mana masyarakat berperan penting dalam mempertahankan budaya lokal di tengah globalisasi. Kolaborasi antara negara, masyarakat sipil, dan diaspora menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global yang kompleks, memastikan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian nilai-nilai budaya. Dengan sinergi ini, Indonesia dapat menavigasi perubahan global sambil menjaga identitas nasional dan kepentingan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun