“Nanti kalau sudah selesai kita foto di sana ya!” ucap kakak sepupu perempuan saya dengan semangat. Kami pun sampai di tempat parkir perahu - perahu. “Terimakasih ya Bapak Ano” ucap kami sambil melepaskan pelampung.
Setelah turun, kami pun jalan lagi menuju jembatan gantung. Saat berjalan kami juga melewati kamar - kamar yang disewakan berbentuk segitiga yang unik. Jika tidak menginap kita bisa berfoto di depan kamar ini.
Banyak pula pengunjung yang hanya mengabadikan fotonya di kursi teras kamar tersebut karena sangat terkesan instagramable.
Kami pun sampai jembatan gantung dan mulai berfoto - foto. Setelah lelah berjalan dan berfoto kami pun beristirahat di saung sambil tiduran dan bercengkerama.
Saat bercengkrama kami menyadari bahwa tidak disangka walaupun tempat ini luas, dan hanya melihat pohon - pohon tapi sudah cukup untuk melepaskan penat dan istirahat dari hiruk pikuk tengah kota. Tempat wisata Alam seperti ini harus dijaga dan dilestarikan karena Jakarta bukan hanya tempat industri tapi juga butuh tempat penghilang polusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H