Mohon tunggu...
Christina Lomon Lyons
Christina Lomon Lyons Mohon Tunggu... Lainnya - Dayakdreams.com, mahasiswi Magister Administrasi Bisnis URINDO

Saya pernah menjadi reporter di Tabloid Wanita Indonesia mulai Januari 1991, dan menjadi Pemred tabloid WI pada 2012. Saat pandemi Covid 19, saya mulai kuliah lagi , walau usia sudah kepala lima, sebentar lagi masuk kategori lansia. Saya memiliki website Dayakdreams.com dan weddingdreams.id.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Intan Borneo dengan Pilar Kenyang, Terang, Dagang, Rindang dan Riang

13 Februari 2023   13:30 Diperbarui: 13 Februari 2023   13:31 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim LPDN di Kementerian Desa

"Orang Dayak sangat dekat dengan hutan, mengerti bagaimana merawat hutan.  Untuk berdagang agar kenyang tadi, tidak dengan  menebang hutan. Karena hutan itu keramat, , bahasa astronomi sebagai tumpeng atau tempat sesajen. Istilah Dayak Kalteg itu panginan sukuk timpan,' Misalnya dengan melestarikan pangan berbasis lokal, maka orang Dayak akan merawat tempat tumbuhnya rotan tadi," papar Nyelog lagi.

Konsep Riang bermakna tidak ada ancaman kelaparan, walau saat ini  ada ancaman  stunting.  

"Dengan pencegahan sunting, perempuan Dayak akan dapat melahirkan dan membesarkan anak-anaknya sehingga dapat berkembang dan dapat berkontribusi untuk bangsa. Tidak ada ancaman kelaparan karena Kalimantan kaya, bagaimana tata kelolanya saja," tegas Nyelong.

Tim LPDN di Kementerian LHK
Tim LPDN di Kementerian LHK

Replikasi Warisan Presiden Perempuan RI

Mantan Dirjen Kementerian Daerah Tertinggal  ini menegaskan jika lingkungan dan pangan sudah terpenuhi, betapa bahagianya perempuan,  bisa taat dengan adat istiadatnya jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Nyelong Simon menambahkan bahwa 5 pilar utama ini dengan mereplikasi Model Social Forestry di   Petuk Bukit di Kalimantan Tengah yang telah dilaunching Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarno Putri, dengan menanam pohon kayu-kayu   lokal  bernilai Ekonomi tinggi, pada Juli 2003.

Sementara Dirjen PSKL KLHK, mengarahkan lokasi pengembangan model pada desa  di empat  provinsi yaitu Kalimantan Tengah di Kab. Gunung, Kalimantan Timur di Kab. Kutai Barat, Kalimantan Utara di Kab. Malinau,  dan  Kalimantan Barat di Kab. Sanggau).

KPPA juga menyatakan sejalan terhadap 4 strategi dan output yang disampaikn Nyelong Inga Simon dalam kaitan dengan 5 arahan Presiden  RI untuk ujung tombak Program  KPPA menjalankan TUPOKSInya. Demikian juga KEMENDES melalui Dirjennya menyatakan  akan lebih terbuka untuk bersinergi dengan program dan kegiatan organisasi perempuan  Dayak.

Kapasitas Nyelong Simon dalam hal ini adalah sebagai Ketua Departemen Perempuan dan Anak  MADN, yang juga sebagai kandidat ketua Umum LPDN (Lembaga Perempuan Dayak Nasional)  yang kepengurusan provinsi- Kab/kota dn desa-desa sedang dipersiapkan bersama Dewan Adat Dayak  tingkt provinsi - Kab/kota se-Kalimantan,sesuai arahan presiden MADN dan tentu proses kelembagaannya dalam kewenangan Sekjend MADN, Yakobus Kumis. MADN  saat ini dipimpin oleh Dr Martin Billa, yang juga senator dari daerah pemilihan Kalimantan Utara.

Tim LPDN di Kementerian Desa
Tim LPDN di Kementerian Desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun