Sate, Bakmi dan Angkringan dari Yogya
Dan seminggu setiba di Jakarta, Christina diundang seorang rekannya, Jusmar Javizam Rasyad, biasa disapa Avid, yang meresmikan gerai Sate Ayam Pak Kromo di Jakarta. Pengusaha kuliner asal Pontianak ini bekerja sama dengan rekannya alumni mahasiswa di Yogyakarta membuka usaha street food di lokasi prestisius di bilangan Prapanca Raya, Jakarta Selatan. Â Selain sate ayam, juga menyediakan kuliner khas Yogya lainnya yaitu Bakmi Godog Yogya dan Angkrigan Nasi Kucing.
Wew...setelah Hotdog ketemu nasi Kucing rupanya. Sega Kucing, nama asli dari nasi Kucing, makanan yang berasal dari Yogyakarta, Semarang dan Surakarta. Terinspirasi dari nasi atau makanan untuk kucing peliharaan yang porsinya sedikit. Menu Angkringan nasi kucing ini biasanya disajikan dengan daun pisang dilengkapi  aneka lauk seperti ikan bandeng, tempe, telur, irisan ayam dan mentimun.
Jika Chicago Hotdog bisa dibeli dengan  harga $ 7 (Rp 100.000), maka nasi Kucing dijual dengan harga "anak sekolahan dari Rp 1000 hingga Rp 5000,-. Nasi Kucing di Prapanca Raya ini dibandrol Rp 10 ribu per porsinya. Dilengkapi dengan minuman kopi dan susu Wedang Jahe, juga Jadah, penganan dari tepung ketan.
"Wew..maaf banget nih, ini beneran nasi untuk kucing dan Siberian Husky, Pudel dan Super Minipom kesayanganku di rumah lho. Soalnya ada ceker, kepala ayam dan sate jeroan hati. Waktu jaman masih muda dulu sih, ini makanan favoritku, enak dimakan bareng Soto atau mie instan, Â tapi sekarang takut tekanan darah melonjak tinggi..maaf ya,"ujar Christina pada Budi Hartono, jurnalis Tata Boga di tabloid Wanita Indonesia, Â yang sore hingga petang itu juga hadir di kedai Sate Pak Kromo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H