Mohon tunggu...
Christina Lomon Lyons
Christina Lomon Lyons Mohon Tunggu... Lainnya - Dayakdreams.com, mahasiswi Magister Administrasi Bisnis URINDO

Saya pernah menjadi reporter di Tabloid Wanita Indonesia mulai Januari 1991, dan menjadi Pemred tabloid WI pada 2012. Saat pandemi Covid 19, saya mulai kuliah lagi , walau usia sudah kepala lima, sebentar lagi masuk kategori lansia. Saya memiliki website Dayakdreams.com dan weddingdreams.id.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pil dengan Bonus Perpanjang Usia hingga 10 Tahun, Mau?

27 Juni 2022   15:20 Diperbarui: 27 Juni 2022   15:44 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia perfilman Indonesia baru saja kehilangan seorang aktris legendaris, Rima Melati yang wafat pada usia 82 tahun. Sebuah pencapaian usia yang cukup pancang bagi orang Indonesia. Apalagi artis yang berkarir sejak tahun 1960 ini, pernah berjuang melawan kanker payudara yang menderanya pada tahun 1989.

Saat itu usia Rima  yang pernah dianugerahi penghargaan sebagai aktris terbaik pada Festival Film Indonesia 1973, baru berumur 45 tahun. Suaminya yang tampan, Frans Tumbuan menemaninya menjalankan pengobatan di sebuah klinik  di Belanda, dimana kanker berhasil diangkat tanpa harus memotong buah dadanya.

Setelah itu Rima harus melewati proses pengobatan  dengan kemoterapi hingga 20 kali. Sebuah penderitaan yang cukup panjang demi sebuah kesembuhan. 

Sejak itu pula Rima menjalankan pola hidup sehat. Ia berhenti merokok, banyak makan sayur, buah dan rajin olahraga. Ia juga berhenti makan daging. Alhasil, Rima memang berhasil memperpanjang umurnya, hingga ia menutup mata selamanya pada 23 Juni 2022.

Angka Harapan Hidup Rata-rata 

Kompas.com - 19/10/2018 melansir riset kesehatan The Lancet yang mengungkap, angka harapan hidup diperkirakan akan semakin bertambah di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan studi yang dilakukan Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD) tahun 2016.

Para peneliti menganalisis 250 penyebab kematian, untuk memperkirakan angka harapan hidup yang wajar, di hampir 300 negara pada 2040. Ada beberapa faktor utama yang dianggap berkontribusi pada kematian dini, seperti tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh dan gula darah, serta penggunaan tembakau dan alkohol.
Beberapa negara memiliki angka harapan hidup terpanjang. Seperti penduduk di Monaco rata-rata hidupnya 90 tahun,  11 tahun lebih lama dibanding yang tinggal di Amerika Serikat. Urutan berikutnya Spanyol, harapan hidup rata-rata 85,8 tahun, Jepang 85,7 tahun, Singapura, 85,4 tahun, Swiss, 85,2 tahun, Portugal, 84,5 tahun.

Sementara penduduk Indonesia  memiliki harapan hidup antara 75 - 77,5 tahun.  Ada peningkatan karena pada 2017, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 71,1 tahun. Menurut CIA Life Expectancy 2013, harapan hidup rata-rata terendah, adalah di Afrika Selatan 49,98 tahun dan Chad 49,07 tahun.

Kesehatan Didefinisi Ulang pada Paruh Kedua

Berbagai cara orang lakukan agar bisa berumur panjang, menikmati hidup selama mungkin. Menjadi tua memang tak bisa dielakkan. Tetapi menjadi  orang tua yang tetap sehat dan independen, tentu menjadi idaman banyak orang. Pengujung 2021, jurnalis majalah National Geographic dan Net AARP melakukan forum diskusi untuk mengekplorasi bagaimana orang Amerika memandang penuaan setelah keluar dari pandemi covid.

Maka diadakanlah sebuah kolaborasi penelitian dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang masalah penuaan, mulai dari kesehatan, keuangan hingga keterkaitannya dengan kebahagiaan, rumah, optimisme bahkan kematian.

Untuk membuat penelitian ini bermanfaat, tim peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada orang Amerika dari usia 18 hingga 90-an, untuk melihat bagaimana pendapat bervariasi selama masa dewasa. Lebih dari 2500 orang berpartisipasi, mewakili berbagai latar belakang, demografi, dan etnis Amerika. Dan 25 orang dewasa lainnya 40 dan lebih berpartisipasi dalam wawancara mendalam.

Banyak dari hasil AARP - National Geographic "Second Half of Life Study" (Stud Kehidupan Paruh Kedua) yang sering mengejutkan, di antaranya bahwa sebagian besar pendapat dan streteotipe penuaan selama ini terbukti salah.

Pesan yang muncul sangat positif dan menenangkan. Secara keseluruhan, responden optimis dan menilai hidup itu baik, terutama bagi orang Amerika yang lebih tua, mereka yang berusia di atas 60 tahun. Dan orang yang Anda lihat di cermin, jauh berbeda dari tipe orang yang mungkin dipikirkan generasi muda tentang Anda.

“Usia hanyalah angka yang diberikan kepada saya, Saya ingin hidup selama saya bisa dan menikmatinya, tetapi saya tidak ingin menjadi tua dan tidak bisa berfungsi. Saya ingin sehat,” kata  Jackie, 56, salah satu peserta penelitian.

(foto :CSL)
(foto :CSL)

Pil Umur Panjang? Mungkin Saja 

Survei mengajukan proposisi yang menggiurkan ini: Apakah Anda akan meminum pil yang akan memberikan bonus umur lebih panjang 10 tahun ?

Sekitar tiga perempat orang dewasa, di semua rentang usia mengatakan mereka kemungkinan akan meminum pil semacam itu.  Satu temuan menarik adalah bahwa mereka yang berusia 80 tahun ke atas adalah yang paling tidak tertarik.

Dan ketika pertanyaan itu diajukan tanpa jaminan usia, tetapi justru menyebutkan janji penuaan yang lebih lambat dengan kesehatan yang diperpanjang, kemungkinannya melonjak hingga sekitar 85 persen.

Asumsikan sejenak bahwa ada pil yang bisa memperpanjang hidup Anda hingga 10 tahun. Seberapa besar kemungkinan Anda akan meminum pil itu?

Sebagian besar menjawab mungkin saja. Usia 18-39 : 72 %, usia 40-49 : 78 %, usia 50-59 : 80 %, usia 60-69 : 80 %, usia 70-79 : 78 %, dan usia 80+ : 70 %.

Berasumsi sejenak bahwa ada pil yang bisa memperlambat penuaan dan menjaga kesehatan Anda lebih lama. Seberapa besar kemungkinan Anda akan meminum pil itu?

 Sebagian besar menjawab mungkin saja. Usia 18-39 : 82 5, usia 40-49 : 81 %, usia 50-59 : 88%, usia 60-69 : 87 % dan usia 80+ : 81 %.

Kesehatan Multidimensi

Sekitar 2 dari 3 orang berusia 50-an dan 8 dari 10 di  usia 80-an, mengaku hidup dengan kondisi kesehatan kronis, menderita  arthritis, kanker, diabetes, penyakit jantung atau kondisi lainnya. Dan  78 hingga 83 persen menilai kesehatan mereka baik, atau sangat baik.

Susan Friedman, M.D., seorang profesor di divisi geriatri dan penuaan di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Rochester mengatakan bahwa, "Kesehatan itu multidimensi. Orang dapat membingkai ulang situasi kehidupan  mereka dan memanfaatkannya sebaik mungkin,” kata Friedman.

Contohnya seorang peserta studi bernama Ruth, berusia 90-an. Ruth mengaku ia masih rutin bernyanyi pada paduan suara gereja dan bermain tenis meja, meskipun ia sudah menggunakan alat bantu jalan.

 "Kesehatan yang baik adalah mampu bangun setiap hari dan melakukan hal-hal yang Anda rencanakan," kata Ruth.

Juga Timothy, 51, memiliki pandangan serupa. Peserta penelitian ini mengungkap beberapa tahun lalu harus bertahan sebulan di rumah sakit. Sekarang, katanya, “Saat Anda baru bangun di pagi hari, makan segenggam pil, dan menjalani hari Anda. Anda tidak membiarkan penyakit menguasai pikiran Anda.”

Bagaimana Anda menilai kesehatan Anda secara keseluruhan? Sangat baik 

Usia 18-39 : 42 %, usia 40-49 : 37 %, usia 50-59 : 39%, usia 60-69 : 44 %, usia 70-79 : 49% da usia 80+ : 49 %.

Mungkin dalam upaya untuk menunda hari ketika mereka menghadapi penurunan mental atau kurangnya mobilitas, orang tua sering menjadi model hidup sehat yang harus ditiru oleh generasi muda

Di usia 80-an, Lilian rajin membaca label nutrisi, memilih mengukus atau menggoreng dengan airfrier daripada menggoreng makanan dengan minyak, minum vitamin dan senang saat seorang kerabat memberinya sepeda olahraga.

Demikian pula, Robin, 64, rajin membawa ketiga anjingnya jalan-jalan setiap hari. Setelah itu ia pergi jalan-jalan lagi dengan suaminya.

“Mungkin kita akan pergi jalan-jalan dengan teman-teman. Jika cuacanya bagus, saya pergi ke treadmill dan berolahraga di depan TV. Saya melihat olahraga sebagai salah satu cara untuk tetap sehat.”

Saat ini saya mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini: 

*Dengan Tidur nyenyak

Usia 18-39 : 62 %, usia 40-49 : 65 %, usia 50-59 : 65 %, usia 60-69 : 75 %, usia 70-79 : 78 %, dan usia 80+ : 75 %.

*Dengan menjaga kesehatan jantung

Usia 18-39 : 57 %, usia 40-49 : 60 %, usia 50-59 : 64 %, usia 60-69 : 77 %, usia 70-79 : 85 % dan usia 80 + : 86 %

*Menjaga berat badan yang sehat

Usia 18-39 : 66 %, usia 40-49 : 60 %, usia 50-59 : 61 %. Usia 60-69 : 66%, usia 70-79 : 70 %, usia 80 +: 75 %.

*Menjaga stamina fisik

Usia 18-39 : 55 %, usia 40-49: 54 %, usia 50-59: 58%, usia 60-69:64 %, usia 70-79: 67% da usia 80+: 73%.

Sisi lain : Mereka Bahkan Memompa Lebih Banyak Zat Besi

Sebanyak 44% orang yang berusia 80 tahun atau lebih mengatakan bahwa mereka masih melakukan latihan otot— sama seriusnya dengan latihan otot seperti peserta termuda dalam penelitian ini.

Richard, 70, adalah contohnya. “Saya memiliki sabuk hitam dan terlatih dalam pertarungan tangan kosong, yang saya mulai pada usia 55. Sebelum covid melanda, saya masih melakukan crossfit dan kickboxing,” tegasnya.

“Banyak yang menyamakan kekuatan otot dengan mobilitas dan kemandirian,” kata Friedman.

Untuk mendapatkan  hidup yang baik dipengaruhi juga oleh otak tajam, memiliki hubungan dekat dan rasa kemerdekaan. Namun semua gagasan baru tentang masalah kesehatan ini membuat orang khawatir.

Responden takut kehilangan mobilitas dan penurunan mental jauh lebih  besar dari pada gejala penyakit  seperti diabetes dan penyakit jantung. 

"Bahkan jika mereka memiliki masalah kesehatan, mereka benar-benar khawatir tentang: Dapatkah saya tetap terhubung dan melihat keluarga saya?” kata Debra Whitman, pejabat kepala Kebijakan Publik untuk AARP.

Ini adalah pesan kuat yang tidak selalu didengar oleh komunitas medis, bahkan oleh  anggota keluarga dan perawat, ketika menasihati orang tua tentang keputusan kesehatan yang penting, seperti menjalani prosedur medis besar.

"Dokter geriatri berada di garis depan dalam melakukan percakapan ini, menanyakan pasien apa artinya bagi mereka dan memahami dampaknya. Waktu pemulihan sulit. Sangat penting untuk berbicara dengan pasien dan memahami implikasinya bagi kemandirian mereka"

 

Lebih dari separuh orang berusia 70 tahun ke atas AS memandang situasi keuangan mereka sangat baik (Foto : Dokpri)
Lebih dari separuh orang berusia 70 tahun ke atas AS memandang situasi keuangan mereka sangat baik (Foto : Dokpri)

Orang Dewasa Muda Tidak Paham Realitas Keuangan Saat Pensiun

Apakah anda menggunakan atau berharap menggunakan jaminan sosial untuk mendukung keuangan masa pensiun anda? Ya :

Usia 18-39 : 63 %, usia 40-49 : 72 %, usia 50-59 % : 76 %, usia 60-69 : 84 %, usia 70-79 : 95 %, usia 80+: 94%.

Orang Amerika yang lebih tua telah menjadi ahli dalam psikologi uang. Sedikit lebih dari separuh orang berusia 70 tahun ke atas memandang situasi keuangan mereka sangat baik.Tanggapan survei ini tampaknya bertentangan dengan segunung data yang menunjukkan betapa terbatasnya tabungan pensiun bagi rata-rata orang Amerika.

Salah satu interpretasinya adalah bahwa banyak orang dewasa yang lebih tua—seperti Jackie yang berusia 56 tahun—hanya menguasai seni hidup sesuai kemampuan mereka.

 "Saya harus hidup dengan anggaran terbatas. Saya tidak berpikir saya akan pernah melarat atau tunawisma. Saya memiliki keluarga besar yang akan selalu menjaga saya. Saya sudah menabung. Ya, keuangan menjadi perhatian saya karena inflasi naik. Tapi saya pikir saya bisa mengelolanya dengan menjadi lebih ketat dan tidak terlalu longgar dengan dompet saya.”

Bagaimana Anda menilai situasi keuangan Anda? Luar biasa atau sangat baik

Usia 18-39 : 31 %, usia 40-49 :: 25 %, usia 50-59 : 34 %, usia 60-69 : 43 %, usia 70-79 : 51 % dan usia 80+ : 52 %.

Orang Amerika yang lebih tua telah menjadi ahli dalam psikologi uang. Sedikit lebih dari separuh orang berusia 70 tahun ke atas memandang situasi keuangan mereka sangat baik.Tanggapan survei ini tampaknya bertentangan dengan segunung data yang menunjukkan betapa terbatasnya tabungan pensiun bagi rata-rata orang Amerika.

Salah satu interpretasinya adalah bahwa banyak orang dewasa yang lebih tua—seperti Jackie yang berusia 56 tahun—hanya menguasai seni hidup sesuai kemampuan mereka.

 "Saya harus hidup dengan anggaran terbatas. Saya tidak berpikir saya akan pernah melarat atau tunawisma. Saya memiliki keluarga besar yang akan selalu menjaga saya. Saya sudah menabung. Ya, keuangan menjadi perhatian saya karena inflasi naik. Tapi saya pikir saya bisa mengelolanya dengan menjadi lebih ketat dan tidak terlalu longgar dengan dompet saya.”

Bagaimana Anda menilai situasi keuangan Anda? Luar biasa atau sangat baik

Usia 18-39 : 31 %, usia 40-49 :: 25 %, usia 50-59 : 34 %, usia 60-69 : 43 %, usia 70-79 : 51 % dan usia 80+ : 52 %.

Ketika berpikir tentang penuaan dan bertambah tua, seberapa khawatir Anda bahwa Anda akan memiliki cukup uang untuk mengurus diri sendiri? Sangat prihatin 

Usia 18-39 : 55 %, usia 40-49 : 44 %, usia 50-59: 45 %, usia 60-69: 41 %, usia 70-79 : 37 % dan usia 80+ : 38 %.

Keuangan tetap menjadi masalah besar. Orang dewasa yang lebih tua mungkin baik-baik saja dengan keadaan keuangan mereka saat ini, beberapa memiliki kekhawatiran tentang jangka panjang. Meskipun minoritas, hampir 4 dari 10 peserta survei berusia 60 tahun ke atas mengatakan bahwa mereka sangat khawatir bahwa uang mereka tidak akan bertahan lama. Dan hanya 16 sampai 18 persen dari mereka yang disurvei melaporkan peningkatan signifikan dalam situasi keuangan mereka selama dekade terakhir.

 

Sekitar tiga perempat orang dewasa di USA mengatakan,  kemungkinan akan meminum pil panjang umur (Foto : Mick Lyons)
Sekitar tiga perempat orang dewasa di USA mengatakan,  kemungkinan akan meminum pil panjang umur (Foto : Mick Lyons)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun