Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota-kota Terbaik di Dunia untuk Menjalani Slow Living

23 Desember 2024   07:20 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:18 2557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota pesisir ini tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan lautnya, tetapi juga memiliki budaya yang mengutamakan kebersamaan. Penduduk San Sebastin menikmati waktu mereka dengan berkumpul bersama keluarga, berjalan santai, dan menikmati kuliner lokal yang sederhana namun menggugah selera.

6. Ubud, Bali, Indonesia

Ubud, dengan sawah hijau dan atmosfer yang damai, adalah tempat sempurna untuk melambat. Kota ini dikenal sebagai pusat spiritual dan seni, menawarkan kesempatan untuk fokus pada keseimbangan hidup melalui yoga, meditasi, dan keterhubungan dengan alam.

7. Auckland, Selandia Baru

Kota terbesar di Selandia Baru ini memberikan kemudahan akses ke alam, seperti pantai dan taman nasional. Warga Auckland menikmati gaya hidup santai, dengan waktu luang yang sering dihabiskan untuk kegiatan luar ruangan bersama keluarga.

8. Copenhagen, Denmark

Copenhagen adalah kota yang memadukan kemajuan modern dengan keseimbangan hidup. Kehidupan yang ramah pejalan kaki, budaya bersepeda, dan perhatian terhadap kualitas hidup membuatnya menjadi tempat ideal untuk hidup perlahan.

9. Lunenburg, Kanada

Kota kecil ini menawarkan kehidupan yang damai dengan komunitas yang erat. Warga Lunenburg menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran, jauh dari tekanan kota besar, sambil menikmati keindahan alam yang melingkupinya.

10. Havana, Kuba

Di Havana, hidup berjalan lambat, jauh dari tekanan gaya hidup modern. Musik jalanan, kehangatan komunitas, dan tradisi lokal memberikan pengalaman hidup yang santai dan autentik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun