Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggali Urgensi dan Tantangan Penerbitan Rupiah Digital

15 Januari 2024   13:25 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin terdigitalisasi, banyak negara, termasuk Indonesia, tengah mempertimbangkan potensi penerbitan mata uang digital sebagai langkah strategis. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter di Indonesia, turut serta dalam kajian pengembangan Rupiah Digital. Artikel ini akan merinci urgensi penerbitan Rupiah Digital, kebutuhan yang mendasarinya, serta tantangan dan langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil untuk memastikan keberhasilan dan penerimaan di tingkat internasional.


Urgensi Penerbitan Rupiah Digital:


1. Adaptasi Terhadap Perubahan Paradigma Ekonomi:

   Dunia semakin beralih ke transaksi digital. Penggunaan mata uang digital sudah menjadi tren global. Penerbitan Rupiah Digital akan menjawab perubahan paradigma ini, memastikan adaptasi ekonomi Indonesia terhadap perkembangan teknologi.

2. Efisiensi Transaksi:
   Rupiah Digital akan meningkatkan efisiensi dalam transaksi di dalam negeri. Proses pembayaran dan transfer dana yang lebih cepat dan murah akan mendukung pertumbuhan ekonomi serta inklusivitas keuangan.

3. Tantangan Mata Uang Asing:
   Dengan pertumbuhan mata uang digital asing, penerbitan Rupiah Digital dapat menjaga kedaulatan ekonomi negara dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.

Tantangan yang Dihadapi:


1. Penentuan Jumlah Uang Beredar:
   Penentuan jumlah uang beredar menjadi kompleks karena perlu mempertimbangkan faktor inflasi dan deflasi. BI harus merancang kebijakan yang cermat untuk menghindari ketidakseimbangan ekonomi.

2. Manajemen Risiko:
   Rupiah Digital membawa potensi risiko keamanan seperti kejahatan cyber. Oleh karena itu, BI perlu mengembangkan sistem keamanan yang canggih untuk melindungi pengguna dari ancaman tersebut.

3. Kepercayaan Publik:
   Keberhasilan Rupiah Digital bergantung pada kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi publik dan kampanye yang transparan perlu dilakukan untuk meyakinkan publik akan keamanan dan manfaat Rupiah Digital.


Menghadapi Tantangan:


1. Kebijakan yang Bijaksana:
   Implementasi kebijakan yang bijaksana dalam menentukan jumlah uang beredar dan manajemen perubahan akan menjadi kunci keberhasilan. BI harus mempertimbangkan dampak ekonomi secara menyeluruh.

2. Teknologi Keamanan Unggul:
   Investasi dalam teknologi keamanan yang canggih menjadi hal penting untuk melindungi Rupiah Digital dari ancaman keamanan siber yang semakin canggih.

3. Edukasi Publik yang Efektif:
   Membangun kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi yang efektif. Masyarakat perlu memahami manfaat Rupiah Digital serta langkah-langkah keamanan yang diterapkan.


Meyakinkan Dunia Internasional:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun