Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Duka di Atas Awan Beracun

22 Agustus 2023   13:23 Diperbarui: 22 Agustus 2023   13:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit biru yang dulu bersih
Kini tergantikan awan beracun
Duka merayap di setiap hembus nafas
Udara kini terisi racun.

Angin berbisik, namun bukan lagi lagu
Tapi cerita pilu tentang perubahan
Asap dan debu menari di angkasa
Meracuni bumi, menggurui hati yang kanan.

Pohon-pohon terhuyung, bunga-bunga layu
Matahari tersembunyi di balik kabut
Langit yang dulu biru nan jernih
Kini suram oleh krisis alam yang tiada tutup.

Burung-burung terbang rendah dan lelah
Mencari celah di antara lapisan asap
Mereka hilang dalam kabut tebal
Seperti mimpi yang memudar dalam tidur yang tak terjaga.

Namun, dalam duka yang menyelimuti langit
Harap masih bersemi dalam hati
Kita punya kekuatan untuk berubah
Dan menjaga alam agar tak terus terluka dan terhempas.

Mari bersatu, tukis cerita baru
Dengan tindakan nyata dan kesadaran
Agar "Duka di Atas Awan Beracun"
Tak lagi menjadi kenyataan yang terus menerpa.

Biarlah puisi ini menjadi seruan
Untuk menghapuskan duka dan bencana
Kita bisa menjaga udara bersih
Dan mengembalikan keindahan dunia yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun