Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang 9 Agustus 1945: Kisah Kelam di Balik Bom Atom Nagasaki

9 Agustus 2023   09:30 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:39 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bom Atom hancurkan Kota Nagasaki (Foto: Reuters) 

Pada tanggal 9 Agustus 1945, dunia disaksikan oleh peristiwa yang akan terpatri dalam sejarah manusia selama-lamanya. Di kota Nagasaki, Jepang, ledakan mengerikan dari bom atom kedua yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat menandai akhir dari Perang Dunia II. Ini adalah peristiwa yang tidak hanya merobek fisik kota, tetapi juga jiwa-jiwa manusia yang berada di sana, meninggalkan luka yang mendalam dalam memori kolektif manusia.

Latar Belakang Peristiwa

Ketika dunia berada di puncak kekerasan Perang Dunia II, Amerika Serikat menjalankan Proyek Manhattan, sebuah upaya rahasia untuk mengembangkan senjata pemusnah massal yang dikenal sebagai bom atom. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di atas kota Hiroshima, menghancurkan sebagian besar kota dan menewaskan puluhan ribu orang secara instan. Meskipun dampak yang mengerikan ini seharusnya menjadi peringatan akan kekuatan kehancuran yang tak terbayangkan, Jepang tidak segera menyerah.

Tragedi di Nagasaki

Tiga hari setelah pengeboman Hiroshima, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua diberi nama "Fat Man" dijatuhkan di atas kota Nagasaki. Ledakan ini terjadi sekitar pukul 11:02 pagi waktu setempat dan menghasilkan ledakan yang lebih kuat daripada yang sebelumnya. Diperkirakan sekitar 40.000 hingga 75.000 jiwa manusia tewas seketika akibat ledakan tersebut.

Penghancuran yang terjadi di Nagasaki secara dramatis menunjukkan kekuatan hancurannya. Bangunan-bangunan dihancurkan, jalan-jalan menjadi kumpulan puing, dan korban yang selamat mengalami luka bakar dan keracunan radiasi yang parah. Pada waktu yang sama, dampak jangka panjang radiasi mempengaruhi kesehatan penduduk yang selamat, menyebabkan penyakit serius dan kanker dalam beberapa tahun kemudian.

Dampak Global dan Pembelajaran Kemanusiaan

Peristiwa tragis di Nagasaki tidak hanya mengakhiri Perang Dunia II, tetapi juga membawa dampak mendalam pada pandangan dunia terhadap senjata pemusnah massal. Penggunaan bom atom dalam konflik tersebut menyebabkan dunia menyadari potensi destruktif yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mendorong upaya internasional untuk mengendalikan penyebaran senjata nuklir.

Kisah kelam di balik bom atom Nagasaki juga mengingatkan kita akan kepentingan perdamaian dan kemanusiaan. Dalam waktu singkat, kehidupan ribuan orang hancur oleh ledakan tersebut. Kengerian perang dan pengaruhnya terhadap masyarakat sipil harus terus diingat dan diperhitungkan agar tragedi semacam ini tidak pernah terulang.

Mengenang untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Mengenang peristiwa 9 Agustus 1945 di Nagasaki bukan hanya tentang merenungkan kejadian masa lalu, tetapi juga tentang memastikan bahwa dunia tidak akan pernah melihat kembali penghancuran semacam itu. Upaya perdamaian global dan penghindaran konflik bersenjata harus terus diupayakan oleh seluruh umat manusia.

Kita harus melihat peristiwa ini sebagai pengingat tentang daya hancur yang dapat diciptakan manusia, dan dengan kesadaran ini, bekerja menuju dunia yang lebih aman dan berkelanjutan. Peningkatan kerja sama internasional, pengendalian senjata nuklir, dan peningkatan hubungan diplomatik adalah langkah-langkah penting dalam mewujudkan cita-cita perdamaian yang kita semua idamkan.

Mengenang 9 Agustus 1945, hari kelam di balik bom atom Nagasaki, adalah tanggung jawab kita untuk menghormati para korban yang tewas dan menderita dalam tragedi tersebut. Ini adalah peringatan yang tak terlupakan tentang potensi destruktif senjata nuklir dan dampak kemanusiaan dari konflik bersenjata. Kita harus belajar dari sejarah ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana perdamaian, toleransi, dan kerjasama mengatasi kekerasan dan konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun