Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Daur Ulang Cahaya

7 Agustus 2023   12:33 Diperbarui: 7 Agustus 2023   12:40 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di angkasa gelap gulita terperangkap,
Tersesat dalam kelam, hati hampa meratap,
Namun tiba saatnya kisah berganti,
Dalam rembulan terang cahaya bersemi.

Kehidupan yang pernah terlupa,
Bersua dengan waktu, menyatu dalam rupa,
Daur ulang cahaya, detik demi detik,
Menghapus luka, kembali tumbuh percik.

Dalam setiap jeda, harapan merekah,
Seperti bintang-bintang, bersinar memandu arah,
Menggapai langit yang dahulu terlalu tinggi,
Kini mampu terbang, di awan berlari riang.

Dalam setiap celah, cinta mekar kembali,
Bagaikan bunga musim semi yang merona indah,
Yang layu terbungkus waktu, kini hidup lagi,
Saling menggenggam erat, takkan pernah terlupa.

Bumi pun bergetar dalam alunan nyanyian,
Hidup takkan pernah berakhir dalam keabadian,
Daur ulang cahaya, mengisi jiwa dengan arti,
Mengajarkan tentang perjalanan kehidupan yang takdir.

Di setiap langkah, di setiap hela napas,
Kehidupan kembali, mengajak kita berdansa,
Melewati liku, merangkai mimpi,
Dalam daur ulang cahaya, kita menemukan diri.

Bersyukurlah akan detik yang berganti,
Percayalah, cahaya selalu kembali,
Menerangi jalan dalam gelap yang menyelimuti,
Dalam daur ulang cahaya, kita menemukan arti.

Kembalilah, wahai jiwa yang terlelap,
Bersama mentari, menyongsong fajar yang terang,
Daur ulang cahaya, menjadi saksi abadi,
Kehidupan kembali, mengalir dalam nyanyian bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun