Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Angan-Angan Sang Angin

5 Agustus 2023   22:51 Diperbarui: 5 Agustus 2023   22:52 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian senja yang redup,

Angin berbisik tanpa henti,

Membawa pesan dari langit terbuka,

Mengurai rahasia alam yang terpendam.

Dia saksi bisu perjalanan waktu,

Menyapu debu kenangan yang lalu,

Merangkai kisah kehidupan yang indah,

Namun, tak lepas dari yang bernama kematian.

Angan-angan terbang bebas,

Seperti dedaunan yang berguguran,

Mengiringi setiap hembusan nafas terakhir,

Hening dalam riak-riak hati yang pilu.

Di padang pasir kenangan yang sunyi,

Ragaku berjalan menuju takdir yang pasti,

Menghadap sang surya yang terbenam,

Dan bermesra dengan malam keabadian.

Jangan tangisi diriku, oh sahabat,

Karena kematian hanyalah perjalanan,

Sejauh mana angin menerpa lautan,

Sejauh mana angan menggapai langit.

Biarkan puisi ini mengalun suara,

Sebagai pengantar langkah terakhir,

Berharap cahaya abadi menyambut,

Di pelukan angan-angan sang angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun