Hening dalam riak-riak hati yang pilu.
Di padang pasir kenangan yang sunyi,
Ragaku berjalan menuju takdir yang pasti,
Menghadap sang surya yang terbenam,
Dan bermesra dengan malam keabadian.
Jangan tangisi diriku, oh sahabat,
Karena kematian hanyalah perjalanan,
Sejauh mana angin menerpa lautan,
Sejauh mana angan menggapai langit.
Biarkan puisi ini mengalun suara,
Sebagai pengantar langkah terakhir,
Berharap cahaya abadi menyambut,
Di pelukan angan-angan sang angin.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!