[Puisi] Mengarungi Arus Masa Depan

Di samudra tak berujung, kapal harapan berlayar,
Melintasi ombak dan badai, teguh melaju tanpa henti,
Kala mentari berlabuh, harap membimbing jalannya,
Pandangan tertuju ke depan, impian di cakrawala terhenti.

Dalam deburan gelombang, jiwa takkan gentar,
Tekad terukir kuat, mimpi-mimpi takkan terhenti,
Meski badai mengganas, kepercayaan tak terhempas,
Di setiap langkah, harapan terjalin abadi selamanya.

Penerang malam hadir dalam cahaya bintang gemintang,
Menuntun langkah yang ragu, memandu ke jalan yang benar,
Tiada larut dalam kegelapan, asa tetap bersinar terang,
Dalam gelap gulita, harapan tetap menjadi penerang jiwa.

Baca juga: [Puisi] Embun Optimisme

Meski awan kelabu datang menutupi langit biru,
Namun di balik kabut, tersembunyi mentari yang setia,
Begitu pula dalam kehidupan, menghadapi waktu yang berlalu,
Harapan tetap menyala, tak pernah surut dari jiwaku yang rindu.

Perjalanan yang panjang, takkan menghalangi tekad,
Setiap langkah pasti, menyongsong masa depan nan megah,
Mengarungi arus masa depan, mengukir kisah tak terlupakan,
Di setiap gelombangnya, harapan tetap berpadu dalam lagu.

Dengan jiwa yang tabah, dan hati yang tak pernah lara,
Menyongsong mentari pagi, langit biru dengan pesona,
Kapal harapan berlayar, membawa asa dan cita,
Mengarungi arus masa depan, menuju cakrawala bahagia.

Baca juga: [Puisi] Melodi Impian yang Abadi

Baca juga: [Puisi] Dewi Waktu dan Janji Pagi