Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Kanvas Pemikiran Politik

2 Agustus 2023   12:25 Diperbarui: 2 Agustus 2023   12:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balairung penuh sorotan sinar mentari,
Goresan-goresan intelektual terhampar,
Kanvas pemikiran politik berkelana,
Menari-nari di rimba pemikiran yang luas.

Sentuhan pena merangkai kata-kata,
Mengukir abstrak makna di setiap sudut,
Warna-warna berpadu membentuk citra,
Puisi politik yang tulus dan berani.

Gelombang perubahan bergulung semesta,
Menggetarkan bumi, menggoncang langit,
Suara-suara teriakan di pelataran mimpi,
Menuntut keadilan, hak asasi manusia.

Di palet kehidupan terurai persoalan,
Ideologi berbincang dalam dialog,
Realita dan harapan bermain impian,
Di atas kanvas pemikiran politik yang bebas.

Namun ada yang mengabur, menodai,
Kejujuran pudar, moral terkoyak,
Ambisi menguasai mengabdi tak sepenuh hati,
Kanvas pemikiran rusak, distorsi terurai.

Kemelut dan pertikaian merajai panggung,
Berjuang dalam genggaman ambisi,
Tapi di sela-sela kekacauan dan kebisingan,
Harapan masih mekar, membara dalam jiwa.

Mari kita catat sejarah di relung hati,
Mengukir makna di setiap garis pikiran,
Kanvas pemikiran politik yang suci,
Merangkul kebenaran, tanpa cela.

Jadilah pelukis yang berani dan jujur,
Menyingsingkan malam dengan terang fajar,
Warnai dunia dengan ketulusan hati,
Puisi politik yang abadi hingga masa-masa berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun