Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Pelangi Dalam Perjalanan

31 Juli 2023   10:39 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:43 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di perjalanan panjang kita berdua berjalan,
Jejak kaki mengukir cerita yang tak terlupakan.
Bersama senja, kita menapaki reruntuhan dan keajaiban,
Sahabat sejati, tiada terpisahkan.

Dalam setiap cobaan dan badai berat,
Kita bertaut erat, takkan goyah terhempas angin.
Warna-warna hati kita, seperti pelangi tercipta,
Indah, menggambarkan keajaiban persahabatan yang abadi.

Ketika hati dilanda rasa lelah,
Senyumanmu menerangi jalanku yang kelam.
Di bawah langit biru yang luas,
Kita saling menopang, dalam kasih yang tak terbilang.

Kita adalah cermin satu sama lain,
Memantulkan keindahan dan kekurangan.
Dalam perbedaan kita menemukan kesatuan,
Seiring waktu, tumbuh bersama menjadi insan yang lebih bijaksana.

Perjalanan ini, tak hanya tentang puncak kebahagiaan,
Tetapi juga tentang rintangan dan kepahitan.
Namun, di setiap halangan dan rintangan yang menghadang,
Kita bersama-sama, melawan takdir dan tak berputus asa.

Kini aku sadari, betapa berharganya kebersamaan kita,
Seperti pelangi yang selalu menghiasi langit biru.
Kesetiaanmu bagai sinar mentari di tengah hujan,
Menerangi hati yang gelap, mengusir segala keresahan.

Pelangi dalam perjalanan kita takkan pudar,
Walau badai datang dan pergi berganti musim.
Sahabat sejati, engkau bintang terang dalam kelam,
Takkan pernah kulupakan, selamanya kau di hati ini.

Bersama-sama, kita merangkai mimpi dan harapan,
Berjalan melintasi alam dan waktu yang berbeda.
Hingga akhir hayat, kita berdua berjanji,
Sahabat sejati, kita adalah pelangi abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun