Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Pelangi Gol di Matamu

30 Juli 2023   06:08 Diperbarui: 30 Juli 2023   06:12 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelangi Gol di Matamu

Di bumi lapang, di mana mimpi menggelora,

Dua puluh dua jiwa berlari bersama,

Sepak bola, senandung indah di padang,

Terhanyut dalam khayal, di sini bergema.

Pelangi gol terbentang di matamu,

Setiap warna mengandung cerita,

Dari setiap sudut, petaka hingga euforia,

Dalam gelora suporter yang tak terhitung.

Dari titik putih hingga ke gawang jala,

Perjuangan menggebu dalam setiap takla,

Tiap tendangan, hentakan, kejar mengejar,

Menggetarkan dunia, penuh hasrat dan semangat.

Seribu cerita terukir di sana,

Tentang ketakutan, kemenangan, dan kekalahan,

Namun, teruslah berlari, tak berhenti,

Karena di sepak bola, semuanya mungkin terjadi.

Pelangi gol terbentang di matamu,

Dalam setiap peluit dan sorakan,

Para pahlawan hijau, beraksi dengan gagah,

Menari di lapangan, mengukir sejarah.

Kisah-kisah heroik, di balik bola terbang,

Mengajarkan arti kebersamaan dan persaudaraan,

Tiada batas warna, menghubungkan hati,

Di antara pelangi gol, keajaiban tercipta.

Oh, Pelangi Gol di Matamu yang indah,

Bersinarlah selalu dalam langit biru,

Jadikan sepak bola sebagai taman impian,

Tempat di mana semangat mengalir tanpa henti.

Dan saat terakhir di lapangan hijau,

Biarlah kenangan ini tetap abadi,

Pelangi gol di matamu, kau selalu menjadi,

Simbol kegigihan, kejayaan, dan harapan yang meraih.

Di dunia sepak bola yang luas dan megah,

Engkau tetap terangi, mempesona hati,

Oh, Pelangi Gol di Matamu, hiasi selalu,

Dalam setiap langkah, di sepak bola abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun