Dalam lorong waktu yang tak terhingga,
Kisah kehidupan berdansa dalam kesunyian,
Sejuta cerita terukir di setiap nafas,
Takdir mengurai benang merah tak terhingga.
Di langit biru, bintang-bintang menari,
Menyaksikan setiap langkah perjalanan,
Seperti deburan ombak di samudera jiwa,
Kisah tak berujung yang terus merambat.
Pada keheningan malam yang sunyi,
Sang waktu merefleksikan kenangan-kenangan,
Kilas balik akan perjalanan panjang,
Melodi lara dan tawa, semua bergelayut.
Sesaat rona wajah berubah berganti,
Seperti catatan waktu di pasir surga,
Cinta dan duka bergandengan tangan,
Menari dalam irama yang tak terduga.
Takdir terukir dalam goresan waktu,
Namun pilihan menjalin cerita,
Di antara hitam dan putih hidup ini,
Kita menari dengan ragam warna.
Hargai setiap tetesan waktu yang berlalu,
Kisah tiap detik tak kan terulang,
Bersyukurlah pada setiap hela nafas,
Di pangkuan sang waktu kita merengkuh.
Bagaikan kupu-kupu mencari cahaya,
Kita mengarungi gelap dan terang,
Refleksi sang waktu melambangkan perjalanan,
Kehidupan penuh warna, penuh makna.
Jangan biarkan waktu berlalu sia-sia,
Berikan arti pada setiap langkah,
Kisah ini adalah milikmu untuk tulis,
Refleksikan makna, jadikan hidup gemilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H