Di tepian waktu, jejak langkah merentang,
Menghiasi pasir dengan kisah yang berang,
Kehidupan terpahat dalam setiap langkah,
Meninggalkan cerita, bagai guratan kalah.
Dulu, bayangan muda melangkah ceria,
Mimpi-mimpi di hati berkembang bunga beria,
Namun pasir waktu tak henti berputar,
Mengubah cerita, menghadirkan cobaan berat.
Di jejak langkah itu, tawa menggema,
Bersama sahabat, bahagia tak terduga,
Namun ada pula, air mata yang jatuh,
Tersapu pasir waktu, tak berbekas, tak berhenti.
Perjalanan panjang, detik demi detik berganti,
Takdir terukir, dalam jejak-jejak yang teranti,
Mungkin ada penyesalan dan kegagalan,
Namun semua, tumbuh menjadi kenangan yang abadi.
Jejak langkah di pasir waktu, terus melangkah,
Tak bisa terulang, namun takkan pudar,
Ia menyusuri garis-garis takdir yang terbentang,
Memberi pelajaran, tuk hari esok yang terang.
Hari ini, marilah kita terus melangkah,
Merajut impian, menjalani hidup yang bercahaya,
Karena setiap langkah, walau tak selalu mulus,
Mengajarkan arti hidup, hadirkan makna yang sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H