Di tepian pasir yang halus merona,
Melodi samudra berpadu serona.
Ombak membelai, riak pun bermain,
Menari-nari membelai kaki pasir nan landai.
Dengarlah, ia berbisik lirih,
Cerita rahasia, hikmah yang bersemi.
Mengalun merdu, membelai jiwa,
Sejuknya menyentuh, mengalir dalam raga.
Melodi samudra, tak terhingga maknanya,
Mengajak hanyut dalam khayal semesta.
Bawaku berlayar, menjelajah mimpi,
Menuju jauh, merangkai harapan yang tercipta.
Laut biru, peluklah aku dalam launganmu,
Biar kutemukan ketenangan dan keabadian.
Dalam irama ombak, ku terlena,
Menghanyutkan jiwa, membawa ke alam batin.
Di antara pasir, terdengar seruling angin,
Memainkan simfoni indah kehidupan.
Terinspirasi cinta, kasih, dan harapan,
Tak terpisahkan dari belaian ombak mengalun.
Melodi samudra, kisah berabad,
Di sana terukir segala rasa terdalam.
Hadirkanlah pesona, keajaiban yang abadi,
Menyatu dalam melodi, dalam sunyi yang damai.
Biarlah melodi samudra tetap abadi,
Mengalun, menyatukan jiwa yang terpisah.
Dalam lautan biru, kisah bersemi,
Hingga akhir zaman, ia takkan terlupa.
Melodi samudra, oh melodi samudra,
Teruslah menyanyi dalam keabadian.
Jadikanlah hikmah, menjadi pelita,
Menerangi jalan, kehidupan yang terpaut.
Dalam zikir gelombang yang mengalun,
Ku sambut harapan, tuk temani selamanya.
Melodi samudra, oh melodi samudra,
Kau nyanyikan lagu abadi, tuk jiwa yang merana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H