Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Sepi dan Hujan

22 Juli 2023   10:46 Diperbarui: 22 Juli 2023   10:50 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi datang menyapa pelan,
Di bawah langit kelam yang merayap,
Tetesan hujan lembut berdansa,
Mengiringi irama hati yang galau.

Sepi memeluk dalam hening,
Sekuntum malam yang sepi merana,
Hujan menari di jendela hati,
Menyemai rindu, menghapus lara.

Dingin malam menyapa dalam senyap,
Gemericik hujan menenangkan jiwa,
Kala rindu membuncah dalam sepinya,
Bertemu kenangan yang kini jauh terpaut.

Rindu merindu, cinta mencinta,
Sepi dan hujan menjadi saksi bisu,
Di sudut hati yang sunyi merenung,
Kisah indah yang terukir dalam imaji.

Hujan membasuh kerinduan yang abadi,
Menghapus jejak pilu yang pernah terjadi,
Sepi tetap setia berdampingan,
Menyatu dalam lagu yang merdu mengalun.

Dalam sepinya malam yang terbentang,
Hujan dan rindu berdansa lembut,
Menyusuri lorong waktu yang tak bertepi,
Mengalirkan pesan di hati yang sepi.

Oh, "Sepi dan Hujan" kini bersatu,
Menyiratkan keindahan dalam sendu,
Seperti pelangi setelah hujan usai,
Cahaya harapan menyinari hati.

Tetesan hujan kini berakhir,
Sepi pun pergi merangkai kenangan,
Namun tetap abadi dalam sanubari,
Puisi tentang "Sepi dan Hujan" yang membekas hingga ke akhir zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun