Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Harmoni Hancur

20 Juli 2023   22:45 Diperbarui: 20 Juli 2023   23:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit senja yang perlahan meredup,
Terlukis indah kisah cinta dalam pelukan suci,
Namun semuanya kini hancur, terpecah belah,
Kerana sejuta luka yang menyiksa batin ini.

Dulu, kita berdua menyatu dalam serasi,
Seperti orkestra indah, melodi tercipta,
Hati dan jiwa bersatu, dalam kehangatan,
Namun kini, semua indah itu tinggal kenangan.

Hujan deras mengiringi tangisku malam ini,
Menghapus jejak senyum yang pernah kau beri,
Harmoni yang kini hancur berkeping-keping,
Seperti reruntuhan mimpi yang terus terhempas.

Cinta yang tulus, kini layu tak berarti,
Kau pergi tinggalkan diriku, pilu menyergap,
Dan tiada lagi yang bisa kuucapkan,
Kecuali derita dalam hampa yang tak berujung.

Berpisah, bagai lukisan yang tercabik,
Warna-warna merah jingga menjadi abu kelabu,
Dalam senandung pilu malam yang kelam,
Hanya sunyi dan sepi, teman setia kini.

Tapi meski hati ini hancur dan terluka,
Akan kuat ku berdiri, merajut mimpi baru,
Mungkin esok atau nanti, luka ini bersemi,
Dan harmoni kembali menyapa dalam cinta yang berbeda.

Sampai saat itu tiba, biarlah aku meratapi,
Harmoni yang hancur, kenangan yang mengiris,
Karena dari puing-puing luka dan kepedihan,
Aku akan bangkit, merajut hidup dalam keindahan.

Harmoni yang hancur takkan mampu menghapus,
Jejak langkahku menuju cinta yang lebih murni,
Dan meski pilu datang dan pergi menyapa,
Akan kugenggam harapan, cerita baru akan tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun