Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Ritme Kehidupan

19 Juli 2023   20:02 Diperbarui: 19 Juli 2023   20:09 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam irama kota yang gemuruh,
Ritme kehidupan terukir penuh.
Tiap langkah berdansa seirama,
Diantara rutinitas yang selalu terulang.

Subuh pun datang dengan riuh gemuruh,
Menyapa mentari, kicauan burung,
Aku pun terseret dalam hiruk-pikuk,
Menari dengan waktu, tak henti-henti.

Pagi datang, derap kaki mengejar waktu,
Seperti melodi yang tak pernah usai.
Perjalanan kereta, jalanan berdebu,
Semua terangkum dalam rima kehidupan.

Siang berganti, terik mentari menjelang,
Sinar menyilaukan, langit biru membiru,
Keringat bercucuran, tetap semangat berkejaran,
Seperti detak jantung, tak kenal lelah.

Senja merona, langit berubah warna,
Kegelapan menari, bintang-bintang bersinar.
Lelahku mulai menyatu dengan rutinitas,
Namun tekadku takkan pernah redup.

Malam tiba, bisik angin berpadu,
Dalam hening malam, aku beristirahat.
Namun meski mata terpejam, hati tetap berdegup,
Menanti pagi, untuk menari lagi.

Ritme kehidupan, tak henti berdendang,
Dalam rutinitas, makna tersimpan.
Meski kadang terasa monoton,
Di dalamnya terukir arti keikhlasan.

Teruslah menari, oh, ritme kehidupan,
Di setiap langkah, temukan keindahan.
Rutinitas, pelajaran tak ternilai,
Bahwa hidup adalah tarian abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun