Di balik tirai malam yang sunyi,
Terbentang sebuah dunia maya,
Di dalamnya terdapat kilauan sinema,
Dalam cerita-cerita yang tiada terbatas.
Kisah-kisah indah bergulir di layar,
Seperti aliran mimpi yang berpadu,
Mengisi jiwa dengan warna-warna,
Menyentuh hati dengan pesona yang nyata.
Di sana, sang sutradara berperan,
Seperti pengarah takdir yang memandu,
Menciptakan petualangan yang abadi,
Mengajak kita merasakan dunia baru.
Pemeran-pemeran berbakat bersinar,
Menjadi karakter-karakter yang hidup,
Dengan setiap aksi dan dialognya,
Mereka mencetak kenangan yang terpahat.
Dalam pencahayaan yang mempesona,
Sinematografer mencipta keajaiban,
Menggubah keindahan visual yang memukau,
Membawa kita ke alam yang tak ternilai.
Melodi musik mengalun indah,
Seiring langkah-langkah yang berpadu,
Menggugah emosi, merayu perasaan,
Sebuah komposisi yang memikat dan abadi.
Kisah dalam kilauan sinema terwujud,
Seperti cerita tak terduga dalam mimpi,
Dalam dunia ini, kita temukan arti,
Hingga menjadi bagian dari sejarah.
Puisi ini menjadi penghormatan,
Bagi dunia yang tak terbatas,
Sinema, tempat di mana mimpi dihidupkan,
Di sini, kita menyatu dengan keajaiban itu.
Kisah dalam kilauan sinema terukir,
Sebagai cahaya yang menuntun kita,
Menghadirkan perjalanan tak terlupakan,
Di dalam dunia film, keabadian tercipta.
Kita berjalan melalui pintu gerbang,
Menuju keajaiban yang tak terhingga,
Dalam kilauan sinema, kita menyatu,
Mengarungi lautan kenangan yang abadi.
Oleh karena itu, mari kita bergabung,
Menyusuri lorong-lorong waktu yang panjang,
Dalam kisah dalam kilauan sinema,
Menemukan keajaiban yang takkan tergantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H