Di arena jagat pikir yang gelap
Tersergam seorang filsuf dalam gurat kesunyian
Dalam langkahnya yang ringan dan lembut
Dia menari dalam irama pikiran yang mendalam
Berpeluh memancar, namun tak terlihat mata
Gerakan-gerakan yang tak terbatas,
Mengungkapkan filsafatnya yang abadi
Seolah melalui bahasa yang tak terucap
Dia merangkai kata-kata dalam gerakan
Menggambar filosofi yang tak terjamah
Dalam elusan tarian yang menari-nari
Dia menyampaikan makna yang terselubung
Lengkung tubuhnya, melambangkan ketidakpastian
Takdir yang mengalir dalam garis waktu
Saat ia melangkah maju dan terhuyung
Dia menghadapi paradoks dalam setiap tarikan nafas
Di keheningan langkahnya yang halus
Terpancar kebijaksanaan yang tak ternilai
Menembus ke dalam lubuk jiwa setiap penonton
Menggugah pikiran yang terkubur dalam samar
Saat sang filsuf menari, alam pun bersimpati
Pohon-pohon bergoyang dalam irama angin
Bintang-bintang terkesima, menyaksikan gemilangnya
Serta hujan yang berdansa menemani langkahnya
Melalui gerakannya yang tulus dan lembut
Dia meretas batas-batas yang tersembunyi
Mengajak kita pada sebuah perjalanan
Menuju pemahaman yang tak terhingga
Saat sang filsuf menari, kita diingatkan
Bahwa kebijaksanaan ada dalam setiap gerakan
Dalam irama kehidupan yang tak terduga
Dan keindahan yang mengalir dalam setiap tarikan nafas
Di atas panggung dunia, sang filsuf menari
Mengajak kita untuk memahami diri dan alam
Dalam perjumpaan yang tak terlupakan
Saat filsafat dan tarian menyatu dalam satu jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H