Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Meniti Jejak Waktu

4 Juli 2023   07:22 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:30 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam alun langkah yang hening berirama,

Aku meniti jejak waktu yang tak terhingga.
Seperti debu berterbangan di kehampaan,
Aku merenung, meraba makna yang tersembunyi.

Di ujung jalan yang tak berujung,
Dalam sejuta pesona yang menggoda,
Aku berjalan tanpa lelah, mencari tanda,
Titik temu antara yang nyata dan abadi.

Dalam setiap detik yang terkisahkan,
Kisah kehidupan terbentang di depanku.
Ada suka dan duka yang terhias indah,
Ada tawa dan tangis yang berpadu sempurna.

Namun, waktu terus berlalu tanpa henti,
Mengikis usia, merobek mimpi dalam seribu potongan.
Aku pun berusaha menangkapnya, menggenggam erat,
Namun, ia meluncur di antara jemari, menjauh tanpa ragu.

Jejak waktu yang kuusik dengan tiap langkah,
Melahirkan memori, cerita yang tak terlupakan.
Matahari tenggelam dan terbit, bulan berganti,
Dan aku menyaksikan dunia berputar, tak berhenti.

Biarlah waktu membawa aku ke arah yang tak terbayangkan,
Membuka pintu rahasia, mengantarkanku pada pengetahuan.
Dalam perjalanan menuju tak terhingga,
Aku meniti jejak waktu, mengejar makna yang hakiki.

Dalam sunyi yang melingkupi malam dan siang,
Aku bertanya-tanya tentang hakikat keberadaan.
Namun, jawaban tersembunyi dalam misteri,
Hanya dapat ditemukan dengan sabar dan penghayatan.

Baca juga: [Puisi] Nada Abadi

Meniti jejak waktu, itulah tugas kita,
Mendekap erat momen yang terlalu cepat berlalu.
Mengukir kenangan indah di hati yang lemah,
Sebelum waktu memudar, mengejar kita pergi.

Biarlah puisi ini menjadi saksi perjalanan,
Perjalanan yang tak pernah berakhir.
Kita meniti jejak waktu, mencari jawaban,
Dan menerangi dunia dengan kebijaksanaan yang terpatri.

Sekarang, lanjutkanlah perjalananmu,
Meniti jejak waktu yang tak tergoyahkan.
Dengan hati yang penuh ketenangan dan keberanian,
Pandanglah masa depan dengan ceria dan keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun