Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Patat", Kentang Goreng Belanda dan Pernah Menjadi Perdebatan antar Negara Eropa!

22 Januari 2025   13:11 Diperbarui: 22 Januari 2025   13:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

"Patat" kentang goreng ala Belanda dengan potongan yang besar2 dan gemuk, dengan berbagai saos khusus dan pernah diperdebatkan oleh negara2 Eropa .....

 

Mungkin sekitar 1,5 sampai 2 jam kami di Markthal, lalu membeli keju2 untuk kubawa pulang sebagai olej2 dan untuk cemolanku selama 1,5 bulan di Eropa, kami beranjak keluar Markthal.

Aku cuma berpikir2,

"Gila! Cemilan kejuku memang akan membuat aku kenyang dan puas, tetapi aku berpikir lagi, nanti kolesterolku naik tinggi, dan tubuhku pulang ke Jakarta naik berapa kg?"

Hmmmmm, aku bertekad untuk tidak makan banyak selama aku mengkonsumsi keju cemilanku, hahahahaha .....

Tapi, baru saja keluar Markthal dan sedikit berbelok menuju belakang Markthal, tiba2 mba Cisca berteriak,

"Wah, untung! Ternyata kentang Patat masih ada disini!"

Dan itu membuat aku bertanya, "Mba, kentang Patat itu apa?"

"Kentang Patat itu kentang khas Belanda yang di goreng, lebih tepatnya khas Rotterdam. Jika kita ke Rotterdam dan tidak mencoba kentang Patat, itu sama aja bohong!"

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                            Tepat di sisi kanan Markthal, ada mobil atau truk box, yang diubah menjadi dapur untuk menjual "patat" .....

 

Karuan saja, aku tertarik untuk mencobanya, apalagi saat itu hari menuju makan siang. Hmmmm, Mba Cisca antri untuk membeli 2 paket kentang Patat dengan berbagai bumbu. Aku dipilihkan bumbu khas Belanda dan mba Cisca memilih bumbu Rendang ala Belanda, hahahaha .....

Waduh!

Baru saja aku "berjanji" untuk tidak makan yang enak dan berkolesterol tinggi, baruuuuuuuu saja! Eh, tiba2 ada kentang Patat yang menerbitkan air liur dengan bentuk dan baunya sedang di goreng! Aduh .....

"Terpaksalah" aku makan kentang Patat ini, hihihihi .....

***

Kentang goreng Belanda yang sederhana. Ada sebuah cerita antara perbedaan kentang goreng yang biasa dikatakan oleh semua orang di seluruh dunia, dan "patat" khas Belanda. Benar2 aneh, ketika kentang goreng yang kita sebut seperti biasa dengan "patat", juga kentang goreng yang sama2 di goreng tetapi menghasilkan perdebatan Tingkat nasional di Eropa, lho! Hahahaha .....

"Kita harus menemukan kata ketiga, kata alternatif untuk kentang goreng (patat) atau kentang goreng (friet)," kata Mark Traa, warga Amsterdam pada tahun 2019. "Jika tidak, kita sebagai sebuah negara tidak akan bisa melangkah lebih jauh."

Sumber :Dutchreview.com/culture

Namun, apa yang membuat kentang goreng Belanda ini begitu lezat?

Dari mana asal kentang goreng Belanda yang lezat ini?

Dari ribuan pilihan, saus mana yang kita pilih? 

Terdapat berbagai rasa saos yang selalu ada untuk menemani kentang goreng "Patat" ini.

Cerita tentang patat berlanjut, ketika warga Belanda bekerja setiap hari dan ketika makan diang, mereka sebagian besar makan sandwich dengan patat. Dan, setelah sampai rumah, mereka pun disuguhi patat dan makan bersama keluarganya.

Kentang goreng patat ini tidak ramping, seperti kentang goreng Amerika, yang kurus dan kecil2 sampai melengkung seperti kentang goreng ala Mc Donald. Patat adalah kentang goreng khas Belanda yang gembuk2 dan "berisi".

Dokumentasi www.foodtrippers.com
Dokumentasi www.foodtrippers.com

                                                                  Patat dengan potongan yang gemuk dan besar serta saos beraneka rasa 

Dokumentasi www.idfalconflash.com
Dokumentasi www.idfalconflash.com
Bendingkan dengan kentang goreng ala Amerika yang kurus2, kering dan garing dan ditaburi garam (jika mau), yang hanya dicocol denagn saos tomat atau saos sambel botolan ......

 

Kentang goreng patat tidak disajikan dalam wadah kecil yang mengganggu, tetapi dalam wadah kerucut kardus yang terkadang dihiasi dengan tempat atau wadah saosnya. Dan menurut referensi yan aku baca, kentang goreng Eropa di ciptakan dari Belgia atau Perancis, lalu masing2 negara mempunyai ciri khas kentang-goreng2 masing2, termasuk patat, kentang goreng khas Belanda .....

Salah satu rumor yang beredar adalah bahwa kentang goreng muncul ketika tentara Amerika mengunjungi Eropa selama Perang Dunia I. Belum tentu benar, lho! Karena aku baca di beberapa referensi tentang ini, masih banyak perdebatan tentang "siapa yang menciptakan kentang goreng"

Mereka (tentara2 di Perang Dunia I), terkesima oleh kentang goreng yang lezat, mendengar bahasa yang digunakan di dekat mereka, dan menulis surat kepada orang2 terkasih tentang "kentang goreng".

Benar2 sangataneh ketika aku terus membaca referensi tenang ini, bahkan antar negara pun berdebat! Untuk Belanda, mereka keukeuh menamakan "patat", sedangkan beberapa negara Eropa menamakan kentang goreng atau "friets".

Hahahaha, bahkan seseorang bernama Rens van de Plas, melakukan penelitian yang detail tentang masalah ini dengan menganalisis 153 menu restoran di Eropa! Hanya orang2 Belanda yang tinggal di Utrecht, yang memilih kata2 "friets" disbanding dengan "patat". Padahal, Utrecht berada di Belanda ..... unik, kan?

Menurutku sendiri,

"Mengapa memperdebatkan sebuah nama, Dimana toh hasilnya adalah sama saja, "kentang goreng". Bedanya, bisa karena sesuai selera masing2 negara, kan? Tidak usah diperdebatkan, apalagi Tingkat negara2 Eropa. Huhuhu ....."

Kentang goreng tidak pernah berada di freezer. Mereka memotong2 kentang dan disajikan di saat yang sama. Itulah sebabnya, kentang goreng atau patat ini terasa renyah dan segar jika kita makan karena fresh.

Menurut Belanda, patat, kentang goreng Belanda, tidak vukup jika hanya disajikan dengan soas seadanya saja, dan bukan saos botolan yang sealu ada di semua rumah makan. Patat selalu disajikan oleh saos2 khas yang dibuat oleh pembuat patat. Jadi, jika kita mencicipi pata di restoran 1, belum tentu sama dengan patat di restoran 2.

Karena, walaupun saosnya sama2 "saos Belanda" (misalnya, tetapi si pembuat saos Belanda itu, berbeda bumbu2 nya .....

Dan terakhir, untuk kentang goreng yang tebal dan tebal, satu semprotan saus saja tidak cukup. Sehingga, dalam bungkus berbentuk kerucut itu akan tampak berbadai rasa saos jika kkita mau lebih dari 1 rasa saos dengan harga yang berbeda ......

Saos2 patat yang popular di Belanda,

Ada Patat Zonder (tanpa saos), Patat Met (dengan saos mayonnaise bikinan sendiri), Patat Pinda (dengan saos kacang yang di duga beerasal dari Indonesia dan berkembang dengan saos sate, rendang, dan sebagainya), serta Patat Special (dengan saos mayonnaise, saos saos/kari dan saoditaburi dengan bawang putih cincang).

Terakhir adalah patat yang benar2 khas Belanda adalah Patat Oorlog (dengang saos mayonnaise, saos kacang dan saos bawang putih serta cincangannya). Yang katanya, hanya orang Belanda yang mau memesannya, karena berbagai macam saos yang berbeda ......

***

Apapun jenis saosnya, ketika kami melewati sebuah mobil yang disulap mrjadi dapir patat ini, baunya memang sangat menggoda selera, dan serta merta kami duduk di jalanan, dan mna Cisca memesan pata untuk kami makan Bersama sambil saling mencicipi, patat saos Belanda dan patat saos rendang .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Aku dan mba Cisca, masing2 menikmati patat dengan saos yang berbeda. Dan, memang berbeda denagn kentang local yang diiris gemuk2 serta full daging kentang yang dilahap panas2 dan dibumbui dengan saos pilihan masing, dibanding dengan French Fries ala Amerika (Mc. Donald) yang kurus, panjang dan sedikit daging kentangnya serta hanya di cocol dengan saos tomat atau saos sambal botolan saja .....

Bravo, "patat" .....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun