Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Shopping Street Eropa di Rotterdam dengan Aksesibilitas yang Cukup Baik

20 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 20 Januari 2025   14:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

                                                                         Aku di area perbelanjaan di Binnenwegplein, Rotterdam Centrum

Salah satu fungsi Rotterdam yang disebut denagn "kota seribu wajah" adalah kota belanja. Eropa memang sangat dikenal sebagai "kota belanja" di pinggir jalan. Karena Eropa merupakan benua ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu, yang sebagian besar aalah kota heritage.

Dengan konsep kota heritage ini, membuat mereka tidak bisa bahkan tidak boleh sembarangan untuk membongkar apalag membangun. Sehingga, ketika jaman itu belum ada mall, pusat perbelanjaan mereka ada di pinggir jalan, yang disebut shopping street.

Tetapi justru konsep shopping street menjadi "panutan" bagi benya2 yang berbeda, setelah mereka capek dengan berbagai ragam bangunan besar untuk pusat perbelanjaan.

Karena aku pun merasakan sendiri ketika kita berbelanja di ruang terbuka dunia, akan sangat semangat apalagi dengan angin sepoi dan warna warni natural yang segar, disbanding dengan berada di dalam bangunan besar, secantik apapun.

Aku merasa terkukung jika belanja di mall, lama kelamaan. Dan tidak tahu bahkan tenyata diluar sedang hujan atau panas Terik. Sehingga ketika kita keuar mall, kita akan kaget denganberbagai perubahan cuaca.

Tidak melihat siang dan malam, karena di mall semuanya sama saja dengan berbagai lampu dekoratif yang berbinar2. Sehingga, setelah aku dewasa dan menjadi seorang arsitek, jelas sekali keinginanku adalah belanja di ruang terbuka. Tentu dengagn berbagai aksesibilitas untukku dan kursi rodaku.

Rotterdam adalah kota perbelanjaan terbesar ke-2 di Belanda, dengan toko2 yang buka 7 hari seminggu, sehingga kita dapat berbelanja sepuasnya.

Catatan :

Ketika aku keliling Eropa pertama kali dengan kedua orangtuaku dan kedua adik2ku, Eropa tidak membuka pertokoannya sampai malam. Jam 6.00 sore, sudah tutup, sehingga malam hari kami hanya berjalan2 saja atau di hotel. Untuk warga local, malam hari benar2 untuk istirahat di rumah, Bersama handai tolan atau bersenang2 di caf atau bar.

Tetapi, seteah bertahun2 kemudian, konsep itu berubah, mengikuti konsep pertokoan Asia yang buka toko sampai jam 9.00 malam, bahkan lebih. Sehingga, Eropa lebih welcome bagi anak2 muda yang lebih lincah berbelanja .....

Rotterdam memiliki banyak shopping street, pusat perbelanjaan, dan area perbelanjaan. Aku menemukan berbagai toko unik dari desainer lokal dan department store mewah yang menjual merek2 eksklusif. Ke mana pun aku berjalan di kota metropolitan ini, aku selalu menemukan sesuatu yang unik.

Beberapa Kawasan perbelanjaan yang mba Cisca ajak di Rotterdam, walau hanya sekedar berjalan2 saja tanpa berbelanja adalah :

  • Beurstraverse (Koopgoot)
  • Binnenwegplein
  • Bootersloot
  • Coolsingel
  • Markthal
  • Pannekoekstraat

Karena kami tidak menginap di Rotterdam, hanya berangkat jam 8.00 pagi dan pulang ke Breda jam 19.00 malam tetapi masih terang, sehingga hanya 6 area perbelanjaan ini saja dari puluhan area2 pusat perbelanjaan.

Bukan perbelanjaannya untukku, tetapi justru perjalanan dari perbenjaaan satu dan yang lain, menimkati Rotterdam yang tidak akan kujalani karena bukan tempat turis (blusukan ala mba Cisca, hihihi), urt yang sangat menarik!

Ada 2 area perbelanjaan besar yang kami sempat blusukan dengan tokonya, adalah Binnenwegplein dan Markthal, yang akan kubahas setelah artikel ini .....

Selain butik unik dan department store mewah, Rotterdam juga memiliki sejumlah jaringan ritel terkenal yang disukai oleh penduduk lokal dan wisatawan. Baik tentang model terkini, elektronik, peralatan olahraga, atau aksesori rumah khas Belanda pastinya.

Perjalanan antara area perbelanjaan di Rotterdam tentu saja membuat aku tertarik karena Rotterdam adalah salah satu kota tua yang modern. Jadi, jika kita ke Belanda sebagian besar kota2 tua itu adalah bangunan2 heritage yang dilindungi cagar dan budayanya,

Tetapi khusus untuk Rottrdam, merupakan kota tua tetapi banyak sekali bangunan2 modern, walau ada area khusus "kota tua Rotterdam" dan mengapa pemerintah Belanda men-spesialisasikan kota Rotterdam, itu yang harus aku cari tahu.

***

Menuju Rotterdam dari Breda tempat aku menginap selama di Belanda, kami naik kereta SPRINTER selama sekitar 1 jam dan berputar2 di Rotterdam kami berjalan kaki karena memang sangat menyenangkan daripada naik bus umum local atau naik taxi.

Aku benar2 nyaman dengan udara sejuk, dan masih bisa memakai celana pendek, walau kadang angin sejuk menuju musim gugur berhembus. Aku ada disana selama 1,5 bulan dari pertengahan September sampai akhir Oktober tahun 2023 lalu.

Sebagian besar pertokoan dapat ditemukan di pusat kota Rotterdam yang ramaiKami, aku dan mba Cisca, berjalan dari Stasiun Pusat melalui Central Plaza yang beratap menuju pusat kota, Dan, kami menemukan banyak toko2 cantik dan unik sepanjang perjalanan. Mungkin, shoppingstreet pun sudah mulai dari Stasiun Pusat Rotterdam .....

Karena Rotterdam adalah kota tua yang modern, tentu saja fasilitas2nya pun cukup modern. Permukaan pedestriannya sudah berganti dengan batu2 lempeng yang dibuat oleh mesin, sehingga enak dipijak juga untuk kursi rodaku.

Seperti yang aku banyak cerita tentang antara pedestrian dan jalan aspal kendaraan bermotor, ketinggian permukaannya antara 2 cm sampai 5 cm, sehingga cukup aman bagi pengguna kursi rida, apalagi untuk aku sebagai pengguna kursi roda elektrik.

Pedestriannya lebar2 dengan streetscape yang cantik, seperti tanaman dan potnya, tempat sampah, bench serta patung atau artstreet nya, khas Eropa.

Dan, selama di Rotterdam, aku sama sekali tidak kesulitan untuk bergerak karena aksesnya cukup baik, kecuali lift yang rusak di Stasiun Rotterdam, sehingga aku harus berjalan kaki menaiki tanggi puluhan trap dan mba Cisca harus membawa kursi rodaku lewat escalator .....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun