Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

'Malaikat Tuhan' Datang di Hari Pertamaku di Eropa Saat Kursi Rodaku Bermasalah di Schipol Amsterdam

26 November 2024   10:44 Diperbarui: 26 November 2024   12:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Christie Damayanti

                            Aku di Schipol Airport Amsterdam, menunggu kursi rodaku yang sedang diperbaiki oleh "Malaikat Tuhan" .....

 

Masalah baru datang .....

Kami mendarat di Airport Schipol Amsterdam sekitar jam 7.00 pagi. Aku excited sekali! Akhirnya, setelah terakhir aku kesana Bersama anak2ku tahun 2024 lalu, ternyata Tuhan masih memberikan aku izin untuk menginjakkan kakiku di Amsterdam lagi ......

Seperti biasa, aku selalu turun dari pesawat yang terakhir. Jika naik pesawat adalah yang pertama, tetapi jika turun pesawat adalah yang terakhir. Jadi, aku seringkali tidak sabar memendam excitedku untuk langsung berteriak2 di Amsterdam.

Aku keluar dari pesawat di dorong kursi roda bandara dan kursi rodaku sendiri aka nada di tempat pengambilan barang. Aku semakin excited, ketika aku sudah melihat kursi rodaku sedang dipersiapkan untukku oleh petugas2 bandara.

Begitu aku sampai di depan kursi rodaku, aku berdiri dan siap memindahkan barang2ku ke kursi rodaku sendiri, dan menyalakan starter.

Tapiiii .....

Lho? Koq ga bisa nyala?

Aku masih tenang, karena bisa saja kabel antara batere dan starternya yang sering terlepas, mudah untuk aku pasangkan. Tetapi, koq ga lepas, tapi tetap tidak ada tanda2 lamu hijau menyala?

Aku mulai panik. Petugas2 yang membantuku keluar dari pesawat berbicara satu dengan yan lain dalam Bahasa Belanda dan aku mulai panik. Aku mencoba menyalakan charger, sepertinya tidak masalah, karenma chargernya menyala berwarna hijau. Karena memang sudah aku charge sejak di rumah.

Tetapi, koq tetap starter tidak bisa menyala????

Aku benar2 panik! Aku berusaha tenang dan minta tolong petugas2 itu untuk menungguku dan jika ada sesorang electrician yang mungkin bisa membantuku, aku meminta bantuan 2 petugas itu. 2 orang petugas bandara laki2.

Mereka mencari tahu dengan menelpon kemana2 untuk bisa membantuku dan aku panik! Karena, aku tidak punya teman siapapun disana, hanya mba Sisca yang akan datang menjempitku jam 5.00 sore itu, dan dia pasti tidak bisa membantu!

Aku menenangkan diriku sambil duduk di kursi rodaku dan mulai berpkir, jika memang ini rusak, lalu apa yang bisa aku lakukan?

Sementara 2 petugas bandar aitu tetap berusaha untuk mencari bantuan, aku sibuk dengan pikiranku sendiri ....

Pertama,

Jika kursi rodaku memang rusak, lalu bagaimana? 

Masakan 5 minggu aku tidak bisa melakukan apapunkarena tidak ada kursi roda?

Tidak mungkin! Tidak mungkin menyia2kan waktuku, berarti aku harus membeli kursi roda baru kah?????

Kedua,

Jika memang harus membeli, beli Dimana? Adakah beli di Amsterdam? Ya, harus beli di Amsterdam, tetapi siapa yang bisa mengantarku? 

Mahalkan kursi roda disana? Setahuku, terknologi memang dari Jerman, tetapi dibuat di China karena terlalu mahal teknologi dari Jerman untuk di distribusikan ke seluruh dunia. Berarti, kemungkinan besar harga kursi roda seperti ini bisa 2x atau 3x lipat dari yang aku beli di Jakarta??? Astagaaaaa ..... bisa diatas 100 juta Rp????

Ketiga,

Jika demikian, bagaimana dan berapa lama aku bisa memulai research dan surveyku di Eropa, sementara aku pasti butuh waktu untuk mendapatkan kursi roda baru, dan bagaimana hotelku? Tinggaldi mana di Amsterdam, sementara aku belum/tidak booking hotel di Amsterdam?

Aku benar2 panik, sementara 2 petugas bandar aitu mendatangkan managernya, seorang Perempuan senior dengagn tim nya.

Manager itu bertanya2 kepadaku fengan Bahasa Inggris dan aku menjawabnya dan memohon pertolongan untuk membetulkan kursi rodaku, karena dari pemikiran2ku selama itu, aku belum menemukan Solusi yang terbaik. Semuanya masih tergantung pada banyak hal ....

"Apakah di bandara ini tidak ada teknisi yang mungkin bisa membantuku?", tanyaku

"Setahu kami, tidak ada. Apalagi berhubungan dengan kursi roda elektrik", jawab manager itu sambil menggeleng2kan kepalanya dan wajah prihatin.

Aku benar2 sudah akan menangis, dan air mataku sudah merembes dengan kata2 terbata2 untuk terus memogon dengan keadaannku yang memang terbatas.

Tiba2 ......

Lagi2 "Malaikan Pelindung" untukku dikirim oleh Tuhanku .....

Seorang (mungkin) petugas bandara juga, tetapi tidak memakai bagus seragam seperti yang lainnya, datang menghampiri kami yang sibuk bergerombol. Si manager, terlihat kebingungan dari raut wajahnya. Dan, bertanya dalam Bahasa Belanda yang tidak aku mengerti,

Si laki2 yang datang itu, menjawab dengan bhasa Belanda juga, sehingga aku sama sekali tidak mengerti apa yang mereka percakapkan. Tetapi si manager tetap menggelengkan kepalanya, yang aku tangkap adalah, "semua sia2" saja .....

Laki2 tanpa seragam bandar aitu, bergegas berbaring dan langsung menerobos kursi rodaku, dengan kepala masuk ke kolong kursi rodaku! Kita semua kaget, apalagi aku! Lelaki itu tinggi besar, mungkin 40 tahuanan, cukup keren khas lelaki Belanda.

Aku tidak berpkir itu, karena auk sedang panik dengan kursi rodaku. Jika kursi rodaku baik2 saja, pasti aka nada debar2 kekaguman dari hatiku melihat laki2 Belanda itu, hahahaha .....

Mungkin, sekitar 10 menit, si laki2 mengeluarkan tubuhnya dan berdiri di samping ku. Dia memintaku untuk men-stater kursi rodaku. Daaaannnnn .....

Tit tit tit ..... nyala dengan warna hijau yang sangazt ku kenal!!!

Hatiku langsung berbunga2 dan mataku memabdang keatas kea rah laki2 Belanda itu. Dia ternyeum manis sekali, ketika aku mengucapkan terima kasih, thangka dan danke! Puij Tuhan!!!

Aku menjabat tangan lakie BElabda itu dan ingin meminta nama dan nomor telopnnya, supaya paling tidak jika aku masih di Eropa dan masih ada masalah dengan kursi rodaku, aku bisa minta bantuan kepadanya.

Tetapi, si laki2 itu langsung pergi bahkan bergegas meninggalkan kami yang masih terbengong2 .....

Si managerpun, kulihat raut wajahnya, tetapi tidak mengerti, "siapa laki2 itu", dia mengadahkan tangannya seperti "I don't know who is he", kepadaku dan kepada semua timnya. Tetapi terlihat di manager itu, lega selega2nya, karena aku etrbebas dari masalah.

Karena aku yakin, jika masalah kursi rod aitu  tidak selesai, simanager akan bertanggung jawab atasku dan itu tidak mudah sama sekali! Begitu juga aku, akan mengeluarkan banyak biaya tambahan yang tidak terhitung dan mungkin benar2 tidak bisa membayar dalam waktu segera untuk membeli kursi roda baru .....

Malaikat pelindungku, datang lagi, DIA ada, Tuhanku ada! Atau Tuhanku sendiri yang datang untuk membebaskan masalah2ku ini? Entahlah .....

Bantuan Tuhan itu cepat sekali, sesuai denga napa yang DIA ingin aku tetap baik2 saja. Aku memang sempai panik dan bahkan panik sekali! Tetapi, aku tetap percaya bahwa pertolongan Tuhan tidak akan berlama2, sesuai dengan Rencana NYA.

Aku berterima kasih kepada si manager dan timnya yang menemaniku, walau dia berkata bahwa si laki2 Belanda itu memang mereka sama sekali tidak mengenalnya! Kata si manager,

"Kami tidak mengenal dia, tetapi Thank GOD dia bisa membantumu untuk terbebas dari masalahmu", ......

Apapun itu,

Siapapun itu,

Dalam bentuk seperti apa saja,

Yang jelas, aku sungguh percaya  lelaki itu adalah Malaikat Tuhan yang terbaik untuk membantuku, datang dan pergi tidak ada yang mengenalnya. Bahkan, mungkin lelaki itu benar2 Tuhan Yesus sendiri yang datang, untuk menolong ku .....

Puji Tuhan!

Praise the Lord JESUS .....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun