Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tangan Tuhan Mulai Bekerja lewat 'Malaikat Pelindung' yang Dikirimkan Untukku!

26 November 2024   09:40 Diperbarui: 26 November 2024   10:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Aku tidak takut apapun, walau petualanganku saat ini traveling di Eropa ini, pasti akan mendapatkan banyak rintangan dan masalah. Tetapi, sungguh aku sama sekali tidak takut, karena Tuhan Yesus ku sedang memelukku di pesawat ini dan aku nyaman dengan pelukan NYA

Catatan lagi :

Aku pernah mengalami ketika aku kehilangan boarding pass ku, sementara boarding pass itu selalu ditempeli bukti barang2 yang masuk ke bagasi. Minimal, 1 bukti ter-print adalah kopor besar 23 kg atau 25 kg. Untukku, pasti ada 1 bukti ter-print lagi adalah kursi roda.

Waktu itu aku belum menggunakan kursi roda, jadi hanya 2 kopor besar berwarna hitam. Bentuknya standard dan seingatku memang tidak ada tanda2 khusus dan tidak ada nama.

Ketika aku tidak menemukan boarding passku, dan semua barang2 dari pesawat sudah keluar semua, aku benar2 "kehilangan" 2 kopor besarku! Waktu itu, aku berangkat dari Airport JFK Kennedy, New York ke Hearthow, London dalam rangka tugas kerjaan.

Ada beberapa kopor besar hitam yang sungguh aku benar2 tidak tahu apakah kopor besar yang tertinggal milikku atau bukan! Ada 2 koporku, dan disana saat itu ada6 kopor hitam yang hampir sama!

Aku bingung karena tidak ada bukti 2 kopor besar itu adalah milikku, jadi menurut petugas bandara, aku harus menunggu pemilik yang lain untuk memastikan kopor2 besar itu milik mereka! Jadilah, aku harus menunggu kebih dari 1 jam sebelum aku yakin itu adalah kopor besarku!

Ditambah lagi, petugas bandara pun harus memastikan kopor itu adalah milikki dengan membuka kuncinya! Memakan waktu cukup lama dan masalah dokumen itu sangat ribet!

Setelah itu,

Aku selalu membeli kopor besar dengan warna2 cerah sehingga aku tahu dan yakin bahwa itu adalah kopor2 besarku, hahahaha .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun