By Christie Damayanti
       Sebuah gerbang menuju Kota Samarkand, yang dahulu tempat utuk mmeriksa siapapun yang masuk ke dalam kota disana .....
Â
Konsep sebuah gerbang adalah pintu masuk dari awal menuju tujuan dan gerbang menjadi peran yang sangat penting.
Sebuah gerbang pun bukan hanya dilihat dari segi fisiknya saja, tetapi bagaimana ketika kita berada melewat gerbang itu, menjadi "ruang baru" menuju tujuan kita. Itu yang aku amati tentang gerbang, terutama gerbang2 besar anta kota yang ada di seluruh Uzbekistan.
Banyak gerbang di Uzbekistan. Bukan sekedar gerbang2 antar kota saja, tetapi juga gerbang dalam banyak bangunan2 heritage yang memang sangat dipertahankan.
Tetapi, yang aku maksudkan tentang sebuah GERBANG di Uzbekistan adalah bagaimana negara ini mulai tumbuh sejak ribuan tahun lalu sampai jalan Jalur Sutera, lalu masuk ke sebuah negara adikuasa berfaham sosialis komunis.
Kemudian tahun 1991, negeri cantik ini memisahkan diri dengan negara adikuasa Uni Soviet Bersama 14 negara2 kecil lainnya, yang dahulu memang menjadi bagian dari negara berfaham sosialis komunis tersebut.
Lalu, sebagai presiden pertama mereka ternyata masik berfaham komunis, yang membuat negara ini masih terkukung dalam sosialisme yang pekat. Belum berkembang dan warga mereka masih harus bertahan lagi untuk bisa membangun negara mereka.
Baru setelah presiden mereka yang ke-2 lah, Uzbekistan langsung membangun besar2an seluruh negeri cantik itu, terutama ibukotanya, Tashkent.
Dan, sebuah gerbang "kebebasan" lah yang membuka ointu masuk antara masa era Uni Soviet menjadi era kemerdekaan yang benar2 merdeka. Serta pintu gerbang ini juga membuka pintu selebar2nya untuk dunia masuk ke Uzbekistan, menjadi hubungan baik dan Bersama menuju masa depan dunia .....
***
Uzbekistan adalah "negara misterius" di Timur, negeri cantik yang membuat aku jatuh cinta, tempat sejarah kota2 berkumpul dalam legenda, tempat matahari bersinar sepanjang tahun dan ini mencerminkan sifat unik dan hati manusia2 yang cantik.
Mereka adalah warga yang cantik dan cakap karena pertemuan 3 ras yang berbeda. Yaitu kulit putih keturunan Uni Soviet (bule Asia Tengah), oriental keturunan Jengis Khan Mongolia dan Asia Timur keturunan Amir Temur. Sehingga, menghasilkan ras2 khusus yang cantik dan cakap.
Selamat datang di negara dengan arsitektur megah dan tradisi kuno yang melestarikan warisan unik. Uzbekistan, dan setiap orang yang datang ke tanah yang diberkati ini disambut dan dilayani dengan sangat baik penuh KEPEDULIAN, siapapun itu.
Gerbang di setiap kota di Uzbekistan ini;ah yang membuka wawasan dunia, termasuk aku, bahwa negeri cantik ini memang sebuah negeri misterius yang sangat cantik. Ketika masih di bawah pemerintahan era Uni Soviet, Uzbekistan sama sekali tidak dikenal, karena dibawah pengaruh sosialis. Padahal, Uzbekistan mempunyai talenta yang terpendam.
Bahwa ketika Merdeka tahun 1991 lalu dan mereka meresmikan negaranya sebagai sebuah negara Muslim, bukan berarti Uzbekistan memilih dan memilah siapa yang boleh datang dan tinggal disana. Bahkan, saat aku kesana dalam 2x perjalanan, aku tidak pernah melihat warga local mereka mendiskriminasikan aku, sebagai turis Kristen, dengan 3 kalung Salib di leherku,
Mereka juga tidak menatapku aneh sebagai turis Perempuan berkursi roda dengan lutuh lumpuh kanan. Juga, mereka tidak menyisihkan dan menyingkirkan ku ketika aku  dan kursi rodaku harus dinagkat karena tidak ada akses di beberapa tempat disana .....
Negeri Muslim yang sangat toleran serta merangkul siapapun yang datang kesana, itu salah satu yang membuat aku jatuh cinta. Dan, sampai sekarang pun aku ingin terus mengeksplore banyak hal tentang negeri cantik itu .....
Itulah fungsi gerbang yang aku maksudkan!
Bagaimana Uzbekistan membangun "gerbang2" di banyak tempat untuk mengundang dunia masuk kesana, tanpa harus berpikir banyak tentang keamanan bahkan kenyamanannya!
Aku sudah merasakan sendiri, bagaimana Uzbekistan membuat aku sangat aman dan nyaman, dibantu oleh teman dan warga sekitar ketika aku benar2 butuh bantuan dengan kursi rodaku. Konsep "kota inklusi" emang harus terus dicanangkan di seluruh dunia, termasuk Uzbekistan.
Dan, walau negara ini masih baru membangun, baru 5 tahun saja, tetapi "mata arsitek"ku sudah bisa kuramalkan bahwa Uzbekistan akan segera menyusul negara2 inklusi lainnya, yang sudah berumur jauh dari Uzbekistan ......
Konsep gerbang secara fisik yang sudah ada sekarang ini, digantikan dengan konsep GERBANG untuk mengundang dunia datang dan berhubungan baik dengan mereka dan Bersama membangun dunia yang aman dan nyaman tanpa diskriminasi.
Itu yang kulihat tentang Uzbekistan, apalagi negara ini siap memberikan visa gratis kepada negara2 dunia untuk lebih mudah masuk kesana, tanpa berbelit2. Dan aku sudah membuktikannya ......
Gerbag Uzbekistan memang sesuai dengan konsep sdebuah negara "muda" yang siap membangun dunia dengan konsep2 kepeduliannya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H