Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kepedulian" Itu Membuahkan Kasih dan Harapan untuk Sebuah Hubungan Baik antara Aku dan Uzbekistan

15 Oktober 2024   10:22 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Foto pertama, aku dengan anak muda yang membantuku menuruni anak puluhan anak tangga di kantor pos pusat di Tashkent. Dan, foto kedua aku dan anak muda yang selalu siap ketika aku keluar kamar untuk membantuku walau aku tidak butuh bantuan di Hotel di Bukhara .....

 

Uzbekistan Merdeka dari Uni Soviet tanggal 31 Agustus 1991. Selama 5 tahun terakhir, berbagai pekerjaan kreatif dan peningkatan skala besar tengah dilakukan untuk mewujudkan gagasan "Uzbekistan Baru".

Perlindungan hak asasi manusia dianggap sebagai salah satu prioritas kebijakan negara kita. Saat ini, negara ini memiliki sistem politik yang stabil yang memenuhi kriteria demokrasi dan hak asasi manusia modern, dan otoritas legislatif, eksekutif, dan yudikatif di semua tingkatan secara aktif berupaya memperkuat penghormatan terhadap hak asasi manusia dan mempromosikan pendidikan hak asasi manusia di seluruh negeri.

Namun, yang terpenting adalah masyarakat Uzbekistan tetap menghormati prinsip-prinsip Aturan Hukum dan hak asasi manusia. Dan, Uzbekistan juga telah mengembangkan pelaksanaan tujuan Pembangunan berkelanjutan untuk bangsanya.

Perkembangan Uzbekistan dalam 5 tahun terakhir ini, sangatlah luar biasa. Aku sendiri baru pernah ke Uzbekistan, Maret 2024 yang pertama dan Juni 2024 yang kedua. Tetapi, aku sudah mempunyai Gambaran tentang Uzbekistan dengan pengamatan2ku dan menghasilkan beberapa buku tentang negeri cantik ini.

Dengan bantuan temaku dari Uzbekistan, Zoyirjon Narmenatov, aku banyak bertanya padanya tentang banyak hal sesuai dengan kebutuhanku. Yang jelas, Zoyir memang sudah berkata bahwa, baru 5 tahun belakangan inilah, Uzbekistan (terutama Tashkent) sangat cepat bertumbuh dan terus berkembang ......

Kenyataan baru sekitar 5 tahun saja mereka membangun dengan cepat, teapi kecepatannya mungkin menyamai kecepatan beberapa negara yang sudah berkembang selama belasan atau puluhan tahun.

Bicara tentang perkembangan KEPEDULIAN bagi warga negara yang membutuhkan (kaum paps, kaum prioritas dan disabilitas), aku sendiri mengalsmi, merasakan dan mengamati bagaimana aku sebagai disabilitas pemakai kursi roda, merasakan kenyamanan dan kemananan serta kepedulian yang luar biasa, selama 2x aku traveling ke Uzbekistan.

KEPEDULIAN Uzbekistan, bukan hanya sekedar basa basi untuk saling membantu saja, tetapi dibuktikan denagn kenyataan yang luar biasa!

Maret 2024,

Aku memang kesana dengan tour, dengan sekitar 17 orang rombong dari Jakarta serta tourguide yang memang bisa membantuku sebagai pengguna kursi roda.

Tetapi ketika kami sedang masing2 jalan sendiri di waktu2 bebas kami, dan aku berjalan sendirian di Bukhara sementara rombongan pun berjalan masing2, ketika aku harus keluar dari kursi roda karena ada perbedaan peil sekitar 20 cm dan aku bingung bagaimana cara menaik dan menurunkan kursi rodaku, tiba2 2 orang bapak2 tua warga local Bukhara, menyentuh bahuku ......

Aku menoleh kea rah mereka dan dengan Bahasa isyarat, mreka akan membantu menaikkan dan menurunkan kursi rodaku, tanpa aku harus berdiri dari kursi rodaku!

Dengan Bahasa isyarat juga, aku "menolak" karena akan berat sekali. Bayangkan, kursi rodaku beratnya 30 kg dan aku beratnya 50 kg, total 80 kg, itu sangat berat dan aku memaksa untuk berdiri.

Tetapi, kedua bapak2 tua itu tetap memegang bahuku dan segera mereka berdua mengangakat kursi rodaku beserta aku sekalian! Astaga!!!

Memang hanya 20 cm tetapi tetap saja mereka harus mengangkat 80 kg! Dan, aku menunduk berkali2 untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka dan mereka melambaikan tangannya kearahku seraya berjalan mundur .....

Aku tidak meminta tolong, bahkan aku tidak tahu ada yang bisa menolong. Aku focus untuk berdiri dan berpikir, "bagaimana caranya". Waktu itu, dingin Bukhara sangat menggigit, sekotar 3 derajat Celcius, yang membuat tangan dan kakiku sedikit beku. Sehingga, akua gak berat untuk memuliai ritual tubuhku untuk berdiri ......

Tanpa diminta, 2 orang bapa2 tua itu menghampiriku dan membantuku tanpa berpikir dua kali untuk mengankat kursi rodaku beserta aku diatasnya. Itu adalah sikap yang luar biasa tentang KEPEDULIAN ......

Juga, ketika seorang anak muda Uzbek, yang tiba2 memegang bahuku dan mempersilahkan tanganku mmegang dia untuk membantunya berjalan menuruni tangga puluhan anak tangga di kantor pos pysat di Tashkent!

Anak muda itu berumur sekitar 25 tahun, sedang berajalan dan tiba2 dia PEDULI untuk membantuku untuk turun tangga, tanpa aku minta! Itu sangat liar biasa, siapakah aku seorang Perempuan asing disana, hanya sekedar berjalan2 tetapi anak mud aitu berjalan menujuku untuk membantuku, tanpa pernah aku meminta bentuan ......

KEPEDULIAN itu membuat hariku terharu, seorang anak muda yang sangat peduli membantuku sebagai orang tua asing disana ......

Ada juga seorang anak muda di sebuah hotel cantik tempay kami menginap di Bukhara. Dia selaku siap sedia ketika aku keluar kamar untuk membantuku, padahal aku tidak mau dibantu jika aku tidak membutuhkannya.

Bukan karena dia memang petugas hotel itu, tetapi itu adlah sebuah KEPEDULIAN  yang sungguh. Karena, walau petugas hotel mereka juga mempunyai tugas masing2 tanpa harus membantu seorang tamu cacat seperti aku, bukan?

Juni 2024,

Zoyir memang seorang tourguide private dan dia adalah juga teman dan sahabatku, sehingga mungkin orang akan berpikir, "Ah, itu kan teman", untuk menilai KEPEDULIAN nya terhadapku.

Bisa jadi, iya tetapi bis juga TIDAK!

Selama 1 minggu full berturut2 dari pagi sampai malam, dia menjemputku ke hotelku, memeriksa kamarku pagi dan malam hari setelah pulang kembali ke hotel, untuk melihat apa yang kurang kebutuhanku. Memencet bell jika aku butuh bantuan, memeriksa TV dan AC sepaya aku nyaman dan menyiapkan awktu untuk sarapan pagi Bersama.

Lalu, dimanapun dia angakt turunkan kursi rodaku dari dan ke mobil nya. Berjalan berjam2 berpanas2 matahari dan membantuku dengan foto dan video untuk research dan surveyku. Menjawab semua pertanyaan2 ku dengan sangat lugas.

Bahkan, sebelum aku datang dan setelah dia tahu apa yang aku butuhkan untuk resesrch dan surveyku, dia suda survey dahuli tentang kemungkinan apa saja yang dia tahu untuk informasi yang aku ingin tahu! Dia buka arsitek, tetapi dia bisa menunjukkan apa yang aku ingin tahu dan dimana itu!

Bahkan, ketika suatun saat aku bertemu dengan Mr Rashid yang memintaku untuk wawancara film TV yang sedang di buatnya keesokan harinya, diaku mengatur kegiatanku seperti seorang manager yang bertanggung jawab untukku!

Dengan keterbatasanku dalam kursi roda, dia mengangkat kursi rodaku dari bawah ke atas belasan anak tangga tanpa ramp, yang membuat punggungnya sedikit sakit, aku melihat sebuah KEPEDUIAN ynng luar biasa!

Mr Rashid pun demikian. Sorang bapak tua yang baru aku kenal saat itu, membawaku di dunia KEPEDULIAN untukku sebagai seorang disabilitas. Dia dan Zoyir adalah 2 orang warga negara Uzbekistan .....

***

Selama 2x kesana saat itu, selain yang aku ceritakan diatas, ada moment2 kecil sekitaran tentang KEPEDULIAN juga. Tentang anak2 Uzbek yang membantuku ketika botol minumku jatuh dan aku susah untuk mengambilnya. Ketika aku berusaha untuk bangun dan turun kursi roda, seorang anak kecil sudah membantuku untuk mengambil botol minumku.

Bahkan, mereka, anak2 itu ada belasan orang, mengerumuniku dan berkata2 dalam Bahasa Uzbek serta memegang kursi rodaku, dan aku menjelaskan dengan berselancar di kursi rodaku dan mereka tertawa2 gembira .....

Sebuah KEPEDULIAN itu bukan yang muluk2.

Sebuah KEPEDULIAN adalah sesuatu yang berhubungan dengan rasa peduli dan cinta kasih untuk bisa membantu dan berhubungan baik. Tidak harus membantu, tidak harus menolong, tetapi mungkin hanya sekedar bertanya2 atau hanya sekedar tersenyum ketika melihat sesuatu yang menarik untuk melakukan sesuatu.

Sebuah KEPEDULIAN ini yang aku rasakan selama 2x perjalananku di Uzbekistan yang akhirnya membuahkan rasa cintaku kepada negeri cantik ini. Ya, KEPEDULIAN itumembawaku akhirnya jatuh cinta untuk terus mengeksplore lebih jauh lahi tentang negeri cantik Uzbekistan .....

Mengeksplore lagi tentang apa pun yang aku ingin tahu tentang negeri cantik ini .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun