Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kepedulian" Itu Membuahkan Kasih dan Harapan untuk Sebuah Hubungan Baik antara Aku dan Uzbekistan

15 Oktober 2024   10:22 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maret 2024,

Aku memang kesana dengan tour, dengan sekitar 17 orang rombong dari Jakarta serta tourguide yang memang bisa membantuku sebagai pengguna kursi roda.

Tetapi ketika kami sedang masing2 jalan sendiri di waktu2 bebas kami, dan aku berjalan sendirian di Bukhara sementara rombongan pun berjalan masing2, ketika aku harus keluar dari kursi roda karena ada perbedaan peil sekitar 20 cm dan aku bingung bagaimana cara menaik dan menurunkan kursi rodaku, tiba2 2 orang bapak2 tua warga local Bukhara, menyentuh bahuku ......

Aku menoleh kea rah mereka dan dengan Bahasa isyarat, mreka akan membantu menaikkan dan menurunkan kursi rodaku, tanpa aku harus berdiri dari kursi rodaku!

Dengan Bahasa isyarat juga, aku "menolak" karena akan berat sekali. Bayangkan, kursi rodaku beratnya 30 kg dan aku beratnya 50 kg, total 80 kg, itu sangat berat dan aku memaksa untuk berdiri.

Tetapi, kedua bapak2 tua itu tetap memegang bahuku dan segera mereka berdua mengangakat kursi rodaku beserta aku sekalian! Astaga!!!

Memang hanya 20 cm tetapi tetap saja mereka harus mengangkat 80 kg! Dan, aku menunduk berkali2 untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka dan mereka melambaikan tangannya kearahku seraya berjalan mundur .....

Aku tidak meminta tolong, bahkan aku tidak tahu ada yang bisa menolong. Aku focus untuk berdiri dan berpikir, "bagaimana caranya". Waktu itu, dingin Bukhara sangat menggigit, sekotar 3 derajat Celcius, yang membuat tangan dan kakiku sedikit beku. Sehingga, akua gak berat untuk memuliai ritual tubuhku untuk berdiri ......

Tanpa diminta, 2 orang bapa2 tua itu menghampiriku dan membantuku tanpa berpikir dua kali untuk mengankat kursi rodaku beserta aku diatasnya. Itu adalah sikap yang luar biasa tentang KEPEDULIAN ......

Juga, ketika seorang anak muda Uzbek, yang tiba2 memegang bahuku dan mempersilahkan tanganku mmegang dia untuk membantunya berjalan menuruni tangga puluhan anak tangga di kantor pos pysat di Tashkent!

Anak muda itu berumur sekitar 25 tahun, sedang berajalan dan tiba2 dia PEDULI untuk membantuku untuk turun tangga, tanpa aku minta! Itu sangat liar biasa, siapakah aku seorang Perempuan asing disana, hanya sekedar berjalan2 tetapi anak mud aitu berjalan menujuku untuk membantuku, tanpa pernah aku meminta bentuan ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun