Ketika akhir bulan Juni 2024 lalu aku mengeksplore ibukota Tashkent, dari jalan protocol sampai blusukan ke jalan2 dan gang2 lingkungan, aku tidak pernah keluar dari kursi rodaku!
Artinya apa?
Artinya adalah, semua jalan2 di ibukota Tashkent benar2 mulus, rata, pedestrian besar dan selalu ada ramp (walau belm sesuai) untuk berjalan di atas kursi roda .....
                                       Perbedaan luas Jakarta (662 km2) dan luas Tashkent (334,8 km2)
Â
Antara Jakarta dan Tashkent memang jauh berbeda dengan berbagai macam alasan, termasuk luasan ibukota nya. Tapi, jangan dijadikan perbedaan ini menjadi dasar tentang kepeduliannya!
Tentu saja tidak bisa begitu, jika apalagi dibandngkan dengan tahun kelahirannya. Jakarta sebagai ibukota Indonmesia berumur 79 tahun dan Tashkent sebagai ibukota Uzbekistan berumur 33 tahun, kurang dari separuh umur Jakarta.
Jika umur kota nya sendiri, Jakarta berumur 496 tahun dan Tashkent sekitar 2200 tahun sejak jaman Jalur Sutra. Mau dibandingkan lagi? Tentu saja tidak bisa! Yang bisa diperbandingkan adalah bagaimana orang2 disana dan orang2 di Jakarta mau dan mulai peduli tentang issue KEPEDULIAN .....
Berkali2 aku tuliskan di banyak artikel2ku tentang issue KEPEDULIAN, bahwa jika kita peduli dengan sesame siapapun titu, walaupun kita tidak mengenalnya, kita akan dengan mudah beroikir tentang "bagaimana sesame itu mampu bergerak Bersama tanpa terkecuali untuk membangun negara" .....
Aku dengan nyaman dan mudah untuk mengeksplore Tashkent, tetapi salang kesulitan mengeksplore Jakarta dengan kursi roda, Di Jakarta, aku hanya bisa di mall saja dengan kursi roda, itupun bukan di semua mall, lho! Bahkan di beberapa mall modern, mereka sama sekali tidak menyediakan lift bahkan ramp untuk aku bisa masuk ke mall tersebut, di Jakarta!