Ada beberapa cerita di refrensi-referensi yang aku baca bahwa mereka sepertinya agak takut dengan apa yang ada di lingkungan tempat hidup mereka, sehingga mereka membuat pintu-pintu dobel untuk rumah-rumah mereka.
Aku cuma membayangkan. Ketika konsep Krushchevka berlaku, membangun kompleks-kompleks hunian dengan material semurah mungkin dan waktu secepat mungkin, tentu saja pontu besi merupakan hal yang mustahil, karena besi pasti akan mahal dibandingkan dengan kayu.
Tetapi ketika aku di sana dan melihat sendiri, ternyata pintu besi itu ada dan semua pintu untuk masuk ke lobby adalah bermaterialkan besi full, tentu saja ini tidak main-main berhubungan dengan keamanan penghuni!
Apa yang salah dengan keadaan ini?
Aku terus membaca dan menemukan lagi, kenyataan tentang sebuah negeri yang berpahamkan sosialis komunis ini.
Sempat aku melihat dengan jelas, ketika kami masuk ke sebuah apartemen dan ada sebuah keluarga sedang berdiri di depan unit hunian mereka, mereka bercakap-cakap dengan bahasa yang aku tidak kenal, dan pintu unit mereka terbuka, aku melihat ada pintu dobel. Di dalam adalah pintu kayu dan di luarnya adalah pintu besi.
Privasi selalu menjadi masalah di Uni Soviet pada saat itu, negara dengan tradisi panjang kehidupan komunal dan pengambilan keputusan kolektif, bahkan sebelum revolusi Bolshevik. Banyak komunitas pedesaan, sering kali menetapkan aturan bagi anggotanya dan mengganggu kehidupan mereka.
Dalam masyarakat Soviet, orang-orang mulai memiliki apartemen tersendiri di kota. Sejak pertengahan 1950-an, bangunan tempat tinggal murah dengan konsep Khruschovka, yang diambil dari nama Nikita Khrushchev, dibangun di seluruh Uni Soviet.
Dan bangunan-bangunan ini awalnya memiliki pintu yang sangat goyah, material kayu. Setelah beberapa saat, karena materialnya murah, maka kayu-kayu itu mulai membusuk, sehingga mereka membuat pintu-pintu baru dengan material kulit buatan disebut "dermatin" atau "fabrikoid".
Hal ini membuat pintu tersebut terlihat "lebih kaya" namun juga membuatnya bertahan lebih lama. Banyak perampok masuk dengan pintu-pintu sejeis ini. Pemerintah Soviet saat itu berpendapat, jika memproduksi dan memasang pintu besi tidak hanya akan memakan biaya yang mahal, namun juga akan melemahkan basis ideologi komunisme.