Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya "Merunduk" Melewati Pintu Rumah untuk Menghormati si Tuan Rumah

17 Agustus 2024   12:49 Diperbarui: 17 Agustus 2024   13:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Disebuah rumah tua yang menjual cinderamata, d tempat wisata di Bukhara. Ointu masuknya hanya sekitar 160 cm sampai 170 cm saja, sehingga si orang diatas ini harus menundukkan kepalanya jika dia masu masuk ke dalam melewati pintu tersebut .....

 

Sering kali, sebuah Sejarah arsitektur terus menggema sebagai desain yang tueun temurun, sehingga sejak jaman itu akan terus menurunkan konsepnya sampai masa depan nya. Tetapi juga, dengan bertambahnya kemodernan, maka konsep2 arsitektur itu lama kelamaan akan menghilang, disesuaikan dengan banyak hal.

Semua itu akan berhubungan juga dengan banyak hal, seperti adat dan budaya di masing2 daerah, sesebuah hingga konsep arsitektur seringkali akan "mengalah" dengan adanya adat istiadat serta budaya tersebut. Begitu juga tentang konsep arsitektur di Uzbekistan.

Tinggi pintu rumah2 tua di Uzbekistan

Konsep "pintu tinggi" di Uzbekistan sering dikaitkan dengan warisan arsitektur yang kaya di negara tersebut, khususnya pada bangunan dan monumen bersejarahnya. Konsep ini dapat dilihat dalam berbagai bentuk, seperti pintu masuk megah madrasah, masjid, dan istana, yang dirancang untuk menyampaikan kesan keagungan dan pentingnya.

Salah satu contoh penting adalah Plaza Registan di Samarkand, yang menampilkan 3 bangunan madrasah yang mengesankan dengan pintu2 besar dan berhias yang melambangkan pentingnya bangunan tersebut. Pintu2 tinggi ini tidak hanya fungsional tetapi juga berfungsi sebagai pernyataan pencapaian arsitektur dan budaya pada masa itu.

Dalam arsitektur modern sekarang ini, Uzbekistan terus memadukan elemen tradisional dengan desain kontemporer, sering kali menggabungkan pintu2 tinggi sebagai penghormatan kepada akar sejarahnya. Tetapi ini adalah di public space yang memang harus memberikan ruang yang luas bagi Masyarakat.

Termasuk ketinggian pintu2nya, yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat bisa dengan leluasa berbondong2 masuk Bersama tanpa harus satu persatu. Itu akan dialami jika lebar dan tinggi puntu hanya 1 x 2 meter saja, bukan?

Konsep ketinggian pintu untuk public space memang sangat berbwda dengan konsep ketinggian pintu untuk bangunan2 pribadi, seperti rumah2 tua. Dan, itu terlihat ketika aku sedang berada di Uzbekistan, di kota2 tua nya, jauh sebelum kehidupan era Soviet.

Ada beberapa kasus ketika aku sempat berkeliling di beberapa gang2 kecil sebuah permukiman di Bukhara. Aku melihat ketinggian pintu2 rumah tua disana, pendek sekali, Tidak sampai 2 meter, mungkin hanya sekitar 160 sampai 170 cm saja.

Zoyir kuperkirakan tingginya sekitar 180 cm, dan aku melihat dia harus menundukkan kepalanaya ketika dia berada di drpan sebuah pintu rumah tua. Dan, begitu juga di beberapa rumah2 tua lainnya, yang membuat aku sangat ingin tahu, mengeaa demikian?

Konsep arsitektural, ketinggian pintu itu sekitar 2 meter dengan prediksi ketinggian yang tertinggi seseorang tidak lebih dari 2 meter. Dan, itu sudah menjadi patokan standard internasional, sehingga sebagai seorang arsitek dimanapun aku berada, di otakku sudah pasti tahu bahwa ketinggisn pintu rumah adalah sekitar 2 meter.

Tetapi, klo begitu mengapa Zoyir hanrus menunduk jika dia mau hasuk ke sebuah rumah tua?

Dan, itu juga terjadi di rumah2 tua berikutnya, sepertinya ketinggian pintu rumah2 tua itu, sama tidak lebih dari 180 cm. Mengapa?

Aku bertanya pada Zoyir saat itu, dan saat ini aku mencari tahu dan googling, tetapi aku tidak menemukan sejarahnya, mengapa ketinggian pintu rumah2 tua itu hanya sekitar 160 cm sampai 170 cm?

Atau, apakah konsep arsitektur saat itu memang ketinggian pintu rumah2 pada abad demikian hanya 160 scm ampai 170 cm?

Ternyata, jawaban Zoyir benar2 diluar dugaan .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Jika Zoyir harus masuk ke rumah tua tersebut, dia harus menaiki tangga 2 trap dan dia harus menundukkan kepalanya dahulu baru dia bisa masuk lewat pintu tersebut .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Rumah2 tua dengan pintu2 rujah tersebut dari material2 kayu yang sudah lapuk dimakan jaman, dengan ketinggian antara 160 -- 170 cm saja .....

 

Menurut nya, ketinggian pintu2 rumah tua itu sekitar 160 - 170 cm itu, karena konsep adat dan budaya mereka saat itu tentang sebuah PENGHORMATAN! Penghormatan yang bagaimana?

Ketika tinggi pintu cukup rendah, berarti tamu2 yang masuk harus menundukkan kelapanya dahulu untuk memasuki sebuah rumah tua. Artinya adalah, tamu yang datang untuk masuk ke sebuah rumah, tamu itu harus menundukkan kepalanya untuk MENGHORMATI si empunya rumah!

Jelas sekali, konsep arsitektur "dikalahkan" dengan sebuah adat dan budaya yang jelas2 memang harus dilakukan. Untuk apa konsep 2 meter itu membuat Masyarakat tidak peduli dengan adat dan budaya nya?

Ya, begitulah kira2 .....

***

Itu tulisanku diatas adalah di rumah2 tua di kota2 tua Uzbekistan. Rumah2 tua yang sudah ada jauh sebelum era Soviet. Dan, sepertinya memang tidak ada lagi di rumah2 tua era Soviet. Dengan ketinggian pintu standard sekitar 200 meter, kemodernan disana memang harus terjadi.

Tetapi sepertinya tidak di Tashkent, sebuah ibukota Uzbekistan. Rumah2 tua di Tashkent lebih banyak tentang rumah2 tua era Soviet, Selama 1 minggu aku berkeliling di Tashkent, aku memang tetap menlihat rumah2 tua jauh sebelum era Soviet, dengan dinding tanah liat bercampur dengan Jerami, dan ketinggian pintunya memang berada di level sekitar 160 - 170 cm saja .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Rumah2 tua jauh sebelum era Soviet. Tashkent merupakan kota besar yang sudah dikenal sejak 2200 tahun lalu, di Jalur Sutera, sehingga tetap banyak rumah2 tua, yang jauh sebelum era Soviet.

Begitulan sebuah Sejarah yang bisa dipatahkan dengan  adat dan budaya daerah itu, yang sehingga akan terbawa sampai abad2 setelahnya. Konsep adlah buatan manusia, tetapi sejarah itu merupakan gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap.

Sejarah ada bukan sebuah buatan manusia tetapi ada karena sebuah kehidupan masa lalu, Sehingga memang Sejarah araitektur itu bisa saja dipatahkan dengan Sejarah kehidupan, adat dan budayanya.

Yang terpenting adalah ketika ada berdebatan dan perbedaan tentang sesuatu yang disebabkan oleh nilai2 masyarakat, semuanya bisa dipadukan untuk menghasilkan sebuah nilai2 baru. Seperti ketinggian pintu itu, budaya "menghormati" lah yang memberikan sebuah nilai baru bagi bangsa Uzbekistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun