By Christie Damayanti
Sebuah jendela tua dari sebuah rumah tua lebih tua dari era Soviet dengan dinding tanah liat bercampur jerami sebagai pengingatnya. Jendela ini dibuat dari belahan-belahan kayu yang dipasang tegak lurus sampai miring.
Tetapi di masa sekarang, mereka memasang jendela baru dengan kaca didalamnya, tetapi tidak membuka belahan-belahan kayu bulat jaman itu. Sebuah kepedulian menjaga sejarah arsitektural mereka.
***
Tentang kepedulian
Tidak banyak orang-orang atau negara-negara yang peduli tentang apa yang seharusnya memang dilakukan. Awalnya, isu yang berkembang di dunia tentang kota tua adalah di mana negara-negara barat atau negara-negara maju, dianggap lebih peduli rentang kota tuanya disbanding dengan negara-negara berkembang.
Untukku sendiri,
Konsep negara berkembang adalah mayoritas membangun infrastrukturnya dahulu terutama di kota-kota besarnya untuk bisa "dilihat" oleh dunia bahwa kota-kota mereka bisa bersaing dengan kot-kota besar dunia.
Setelah itu, negara-negara berkembang yang perlahan menuju negara maju, mereka sudah mulai memikirkan banyak hal, termasuk kota-kota tua mereka, yang sudah mulai "hilang" karena waktu mereka untuk memajukan negaranya.
Dan, itu sangat disayangkan jika akhirnya kota-kota tuanya hanya tinggal kenangan belaka karena belum menjadi mayoritas untuk diperbaiki atau direstorasi dan dananya sudah habis untuk mendapatkan pengakuan dari dunia sebagai negara menuju maju.
Itu lumrah teradi di seluruh dunia dan juga manusiawi. Negara-negara baru yang berkembang tentu tidak akan memikirkan yang sudah tua, sementara rakyatnya serta kehidupan negaranya masih jauh dari sejahtera!