Begitu juga tentang negara-negara maju yang memang sudah jauh berpikir tentang generasi kemudian, Di mana generasi2 baru membutuhkan cerita sejarah besar tentang negara-negara mereka untuk pembuktian tentang betapa hebatnya negara mereka.
Jadi, semua nya terjadi dengan pasti dan semuanya berjalan dengan yang ada.
***
Blusukanku juga bisa menjadi pembuktian bahwa ternyata tidak hanya negara saja yang harus peduli dengan detail negaranya sendiri. Karena pemerintah itu melakukan yang terbaik bagi negaranya, dibantu oleh para menterinya. Dan, mereka pun cukup terbatas dengan detail-detail negaranya, termasuk detail tentang sebuah konsep arsitekturnya.
Detail-detail arsitektural memang bisa saja "sedikit disisihkan", karena bicara tentang arsitektural adalah salah satu bicara tentang seni. Seni membangun, sehingga negara-negara yang tidak peduli atau belum peduli tentang seni (negara-negara baru dan berkembang), tentu saja mereka tidak akan atau belum akan menyisihkan anggarannya untuk itu.
Sekali lagi, itu sangat wajar.
Jadi, bagaimana aku bisa mengambil sedikit kesimpulan tantang hal ini?Â
Tentu saja ketika aku berjalan keliling gang-gang kecil perkotaan di Tashkent, aku melihat dengan mata kepala sendiri dan merenunginya.
Mungkin, Zoyir juga tahu betapa warga lokal Tashkent tetap peduli tentang sejarahnya, walau dari sebuah hal-hal kecil yang mungkin orang lain tidak tahu dan masa bodoh tentang nya. Termasuk pemerintah. Entahlah.
Mungkin juga, pendapatku juga salah tentang ini. Tetapi untukku sendiri sebagai seorang arsitek yang peduli dengan semuanya yang berhubungan dengan arsitektural, beberapa yang aku lihat itu benar-benar menyentuh hati dan "rasa" ku.
Yang aku temukan memang tidak banyak. Karena aku hanya berkeliling Kota Tashkent beberapa hari saja. Kurang dari 10 hari. Tetapi, jika aku blusukan lebih dari beberapa bulan, aku yakin aku akan menemukan semua "harta karun" ini dan mendokumentasikannya.