By Christie Damayanti
Blusukanku di gang2 permukiman yang kecil dan sempit, tetapi bersih dan tanpa sampah sama sekali, padahal tidak terlihat tempat sampah sama sekali .....
Â
Untuk blusukan ke perkampungan perkotaan Taskent, tentu saja harus punya effort yang super tinggi di musim panas Uzbekistan Juni 2024 ini. Apalagi, Degnan kursi roda ajaibku yang selalu menemaniku keliling dunia, Dimana belum tentu blusukanku kali ini di Tashkent benar2 lancar.
Namanya juga blusukan, masuk ke gang2 kecil, yang mungkin di ujung gang tersebut tidak bisa dilewati kursi roda. Dan, jangan lupa. Gang2 kecil itu sudah ada sejak era Soviet, karena meamng Tashkent sudah berumur tua. Bahkan jika aku tidak salah baca, Tashkent pun sudah berumur 2.200 tahun lalu!
Catatan :
Tashkent, ibu kota Uzbekistan, berusia lebih dari 2.200 tahun. Kota ini pertama kali dihuni antara abad ke-5 dan ke-3 Sebelum Masehi. Tashkent memiliki sejarah yang kaya, pernah menjadi pusat penting di Jalur Sutra dan mengalami berbagai pengaruh budaya selama berabad2. Wikipedia.
Tidak bisa dihindari, jika blusukan di perkotaan Tashkent ini bisa membuat effortku berlipat kali lebih besar. Jadi, aku benar2 bersiap untuk hal2 yang mengancam kelancaran ku untuk melakukan research dan surveyku ini.
Selama berhari2 aku berada di Tashkent akhir Juni 2024 lalu ini, Zoyir selalu menjemputku ke hotelku untuk makan pagi bersama, dan jam 10.00 pagi, kami siap untuk berangkat dari hotelku.
Setiap hari, Zoyir selalu bertanya padauk, mau kemana. Jelas lah, aku menjawab ke tempat2 yang mungkin tidak aka nada wisatawan datang, blusukan ke area permukiman di hunian2 tua peninggalan era Soviet.
Tidak lama, mobil yang dibawa oleh Zoyir berhenti ke sebuah area permukiman dan kursi rodaku dikeluarkan dan kami berjalan dari jam 11.00 atau kurang, sampai jam 4.00 atau 5.00 kembali lagi ke mobil dan biasanya makan selama perjalanan, atau sengaja kembali ke mobil dan siap makan di salah satu restoran yang sudah kami sepakati jenis makanannya.