Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idealkah Soviet Membangun Konsep Hunial Komunal pada Zamannya? Bagaimana Tashkent di Zaman Ini?

14 Agustus 2024   10:26 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Sebuah rumah tua era Soviet konsep Krushchevka, dengan kondisi yang memprihatinkan, tetapi masih dihuni. Mngkin, si penghuni sudah ada sejak dahulu (keturunan2mya) di jaman Uni Soviet.

Material2nya masih bertahan sampai sekarang dengan pintu besi sebagai pintu utama denagn lobby yang kecil, sempit, gelap dan pengap. Bertahan sampai kapan kah mereka tinggal di rumah2 tua tanpa renovasi seperti ini di Tashkent?

Rumah tua ini, perjendela adalah 1 unit untuk 1 keluarga. Jadi, perhitungannya setelah aku disana, ini rumah tua 2 lantai, dengan unit2 kecil seperti hotel, mungkin sekitar 8 unit 1 kantai total 16 unit untuk 16 keluarga dengan 1 kamar mandi serta 1 dapur untuk 1 lantai.

Bisa dibayangkan, konsep komunal yang diterapkan dari Uni Soviet untuk warga negaranya, sangat membuat hatiku miris .....

***

Di jaman Uni Soviet, salah satu aspek penting dari perumahan Soviet adalah apartemen komunal (kommunalka), tempat beberapa keluarga berbagi satu apartemen, masing2 memiliki kamar sendiri tetapi berbagi area umum seperti dapur dan kamar mandi. Ini adalah pengaturan tempat tinggal umum di daerah perkotaan karena kekurangan perumahan.

Ketika aku berada di Tashkent, memang begitulah adanya. Blusukan ke hunian rumah-landed dan melihat sendiri betapa dalam 1 rumah 2 lantai, ada beberapa kamar tertutup ukuran sekitar 4 meter x 4 meter, tetapi dihuni oleh kekuarg, dengan kamar mandi serta dapur nya dipakai bersama.

Aspek penting lainnya adalah pemukiman yang dipaksa selama era Soviet, tempat seluruh populasi dipindahkan ke daerah terpencil. Pemukiman ini sering kali berada di daerah berpenduduk sedikit, dan merupakan bagian dari kebijakan penindasan politik dan pembersihan etnis yang lebih luas.

Dengan di adopsinya faham komunisme di Uni Soviet, pertanyaan2nya adalah,

Apakah yang terjadi dengan properti pribadi dan mereka yang menempatinya? 

Apakah pemilik tanah  tetap memiliki hak atas properti mereka? 

Apakah mereka diizinkan untuk tetap tinggal di tempat tinggal mereka atau dipindahkan ke apartemen komunal? 

Jika mereka dipindahkan, apakah Uni Soviet menghancurkan rumah2 pribadi ini atau menempatkan pasukan di dalamnya? 

Apakah ini berubah sepanjang periode komunis, termasuk ketika Uzbekistan melepaskan diri dari Uni Soviet dan menjadi negara merdeka?

***

Dari beerapa referensi yan aku baca tentang hal ini, faktanya, hukum Uni Soviet hanya mendefinisikan 2 jenis property, yaitu sosialistik (yaitu properti negara) dan koperasi (yaitu punya pemilik).

Dan karena properti koperasi secara efektif adalah milik organisasi pemerintah, dalam prakteknya sebagian besar diperlakukan sebagai satu dan sama. Konsep "sama rasa sama rasa", konsep famah sosialis yang sangat ambuh untuk membangun Uni Soviet, pada saat itu.

jadi, siapa pun yang memiliki tanah dan/atau bangunan di Uni Soviet akan disita,  sesederhana itu. Namun, hal itu tidak terjadi sekaligus, tetapi pokok utama yang relevan menyatakan bahwa di kota2 dengan populasi lebih dari 10.000, semua real estat dialihkan ke negara dan penggunaannya diatur oleh pemerintah kota. Di jaman itu!

Misalnya, sewaktu di Moskow, jika bangunan tempat tinggal memiliki rumah kurang dari standar (9m2 per penduduk), bangunan itu harus diubah menjadi apartemen komunal. Dalam kasus ini, penduduk sebelumnya masih tinggal di sana, tetapi ruang tinggalnya lebih sempit.

Penghapusan kepemilikan pribadi secara bertahap ini berlanjut cukup lama, semua tanah dan bangunan hanya dimiliki oleh negara hingga tahun 1988. Dan setelah itu, negara mengijinkan penjualan apartemen dan hunian rumah-landed boleh dijual kepada warna negara. Situasi ini terus berlanjut hingga bubarnya Uni Soviet.

Sampai sini aku sangat mengerti sekali. Bagaimana setelah Uni Soviet bubar dan 15 negara memisahkan diri termasuk Uzbekistan. Dan karena aku sekarang berada dalam keinginanku untuk mengeksplore sedemikian tentang Uzbekistan, terutama tentang bagaimana arsitektural permukiman di perkotaan bertahan dengan keadaan yang cukup memprihantikan, serta bagaimana hunian di Tashkent mampu bertahan dan berusaha untuk survive .....

Hunian2 rumah-landed yang kukunjungi benar2 mencerminkan hal tersebut Dimana penghuninya menjadi skeptis untuk berubah karena kehidupan mereka sudah "di cuci otek" sejak mereka kecil. Dan, ketika mereka sudah Merdeka mereka hanya sebatas bagaimana mereka tetap survive, kecuali generasi muda mereka yang tidak merasakan bagaimana mereka hidup dahulu dibawah Uni Soviet.

Bagi Tashkent yang baru saja memisahkan diri dari Uni Soviet tahun 1991, merupakan pengalaman baru untuk membangun negaranya. Untuk hunian2 di perkotaan dan jalan2 protokol, memang menjadi prioritas karena Tashkent sebagai ibukota negara Uzbekiatan yang mulai terbuka untuk membangun negeri barunya.

Permukiman2 ini tidak hanya diharapkan dapat menyelesaikan masalah perumahan pekerja dalam waktu sesingkat-singkatnya, tetapi juga menjadi model cara hidup warga negara yang memang sangat membutuhkan hunian untuk tempat tinggal mereka.

Saat ini, kota2 sosialis di Russia ini telah menjadi kota komuter, tempat orang2 dari semua lapisan masyarakat tinggal. Tidak perlu bekerja di pabrik untuk tinggal di sana. Lingkungan bersejarah ini dianggap sebagai situs arsitektur di beberapa kota dan tur bahkan diselenggarakan untuk mengunjunginya.

Termasuk juga ibukota Tashkent yang pernah menjadi sebuah kota sosialis denagn kehidupan seperti yang ada di jaman itu. Dan sekarang pun Tashkent mengubah diri menjadi sebuah kota modern yang cepat sekali membangun untuk menghantarkan nya sebagai bagian dari metropolitan dunia ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun