Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idealkah Soviet Membangun Konsep Hunial Komunal pada Zamannya? Bagaimana Tashkent di Zaman Ini?

14 Agustus 2024   10:26 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Apakah pemilik tanah  tetap memiliki hak atas properti mereka? 

Apakah mereka diizinkan untuk tetap tinggal di tempat tinggal mereka atau dipindahkan ke apartemen komunal? 

Jika mereka dipindahkan, apakah Uni Soviet menghancurkan rumah2 pribadi ini atau menempatkan pasukan di dalamnya? 

Apakah ini berubah sepanjang periode komunis, termasuk ketika Uzbekistan melepaskan diri dari Uni Soviet dan menjadi negara merdeka?

***

Dari beerapa referensi yan aku baca tentang hal ini, faktanya, hukum Uni Soviet hanya mendefinisikan 2 jenis property, yaitu sosialistik (yaitu properti negara) dan koperasi (yaitu punya pemilik).

Dan karena properti koperasi secara efektif adalah milik organisasi pemerintah, dalam prakteknya sebagian besar diperlakukan sebagai satu dan sama. Konsep "sama rasa sama rasa", konsep famah sosialis yang sangat ambuh untuk membangun Uni Soviet, pada saat itu.

jadi, siapa pun yang memiliki tanah dan/atau bangunan di Uni Soviet akan disita,  sesederhana itu. Namun, hal itu tidak terjadi sekaligus, tetapi pokok utama yang relevan menyatakan bahwa di kota2 dengan populasi lebih dari 10.000, semua real estat dialihkan ke negara dan penggunaannya diatur oleh pemerintah kota. Di jaman itu!

Misalnya, sewaktu di Moskow, jika bangunan tempat tinggal memiliki rumah kurang dari standar (9m2 per penduduk), bangunan itu harus diubah menjadi apartemen komunal. Dalam kasus ini, penduduk sebelumnya masih tinggal di sana, tetapi ruang tinggalnya lebih sempit.

Penghapusan kepemilikan pribadi secara bertahap ini berlanjut cukup lama, semua tanah dan bangunan hanya dimiliki oleh negara hingga tahun 1988. Dan setelah itu, negara mengijinkan penjualan apartemen dan hunian rumah-landed boleh dijual kepada warna negara. Situasi ini terus berlanjut hingga bubarnya Uni Soviet.

Sampai sini aku sangat mengerti sekali. Bagaimana setelah Uni Soviet bubar dan 15 negara memisahkan diri termasuk Uzbekistan. Dan karena aku sekarang berada dalam keinginanku untuk mengeksplore sedemikian tentang Uzbekistan, terutama tentang bagaimana arsitektural permukiman di perkotaan bertahan dengan keadaan yang cukup memprihantikan, serta bagaimana hunian di Tashkent mampu bertahan dan berusaha untuk survive .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun