By Christie Damayanti
Aku berjalan di atas jembatan. Sebelah kiriku adalah kompleks Hamid Olimjon dengan 4 blok apartemen 19 lantai dan sebelah kanan menyeberang jalan ada juga 4 blok apartemen yang sama, sehingga membentuk sebuah lingkaran dan jalan protocol ada di tengah2 nya .....
Â
Lagi tentang apartemen2 peninggalan Soviet, yang bagi ibukota Tashkent, merupakan salah satu kebanggaan dan maha karya, tetapi banyak dari mereka justu melihatnya sebagai sebuah "kekejian" .....
***
Pertama kali aku berkeliling di Tashkent, awalnya aku memang agak "serah" dengan berbagai bangunan2 laman peninggalan Soviet yang sampai sekarang masih menjadi tempat tinggal yang sangat tidak nyaman.
Bangunan2 lama tersebut memang harus dilestarikan, karena mereka merupakan heritage negara tersebut, bahkan sebagai harta karun dunia. Tetapi dengan berbagai keadaan dan realitasnya, bangunan2 itu justru bagi sebagian orang akan tampak sebagai keseraman, kengerian atau sebuah "kejahatan" dan kekejian.
Mengapa?
Bangunan2 itu memang sangat tua, lama, unik atau tampak aneh jika kita tidak terbiasa dengan bangunan2 lama. Dan, pada saat Tashkent belum bisa untuk merenovasi bangunan2 tersebut, akhirnya bangunan2 itu benar2 menyeramkan, mengerikan atau sangat keji jika mereka harus tinggal disana.
Pertanyaannya adalah,
Apakah bangunan2 tua itu yang tampak usang ini merupakan peninggalan arsitektur dan seni bangunan serta konstruksi Soviet?Â
Atau, pemandangan yang tidak sedap dipandang di cakrawala ibukota Tashkent yang sedang berkembang pesat?
Contoh area di Tashkent adalah Hamid Olimjon Square.
Terletak di dekat pusat kota Tashkent, Hamid Olimjon Square merupakan rumah bagi stasiun metro dengan nama yang sama. Tempat ini juga merupakan rumah bagi sekelompok bangunan tertentu yang memisahkan para pengamatnya.
Sebanyak 8 buah blok apartemen tua bergaya Soviet berdiri menantang dalam bentuk setengah lingkaran, dipisahkan oleh jalan raya yang ramai dengan deretan pepohonan.
4 buah blok apartemen Hamid Olimjon yang membentuk lingkaran di sisi kanan atau sisi kiri nya yang dibatasi dengan jalan raya besar .....
                          Foto kiri, adalah sisi kiri (foto dari kursi roda) dan foto kanan di sisi kanan (foto dari mobil)Â
                                            Jalan raya di tengah2 antara sisi kiri dan sisi kanan, Kami berada di sisi kiri jalan protokol, sehingga kami masuk ke sisi kiri, sedangkan sisi kanan yang kupikir akan sama saja, tetapi kami harus menyeberang jalan protocol yang penyeberangannya sangat jauh dengan kursi roda .....
Â
Melihat bangunan2 ini dari kejauhan di siang hari cerah dengan langit biru cantik kemarin, Â Awalnya aku hanya berpikir itu adalah apartemen dan perkantoran yang mewah. Dan, aku sangat tertarik untuk mendatangi tempat itu, diantar Zoyir. Bangunan2 tua yang awalnya dari kejauhan adalah seperti bangunan2 baru dan modern .....
Saat itu, memang sekitar jam 2 siang dengan matahari panas Terik diatas 40 derajat Celsius, yang Dimana aku memang tidak melihat kerumunan2 penduduk disana. Jam 2 siang bukan jam makan siang, bukan juga jam pulang kantor, Jam 2 siang memang penduduk sedang di kantor atau di sekolah.
Tetapi, Zoyir bercerita tentang bagaimana Hamid Olimjon ini sangat pada di jam2 padat pagi hari dan jam2 padat sore hari. Seta malam haris sebagai salah satu pusat berinterakdi ibukota Tashkent.
Seperti bangunan2 tua peninggalan Soviet, pemerintah saat itu benar2 berpikit tentang waktu bangunan2 mereka untuk bertahan.
Ketika konsep Stalinka denaggn kemewahannya, mereka berpikir bangunan2 Stalinka akan bertahan sampai puluhan atau bahkan ratusan tahun. Bagunan2 konsep Krushchevka adalah yang terburuk karena mereka memang membuat dan membangun yang termurah dan yang btercepat, sehingga konsep "bertahan lama" sepertinya tidak masuk akal!
Catatan :
Tetapi, pada enyataannya ketika aku berada disana, berhari2 aku justru melihat dengan mata kepala sndiri tentang bangunan dengan konsep Krushchevka tetap bertahan dan tetap masih dihuni penduduk sampai sekarang ....
Tidak ada yang tahu berapa lama gedung2 Hamid Olimjon Square ini akan bertahan. Ironisnya, karena dibangun untuk bertahan lama, gedung2 tua bergaya Soviet ini lebih dipercaya oleh sebagian generasi tua, yang hidup sejak jaman Soviet.
8 buah blok2 apartemen yang membentuk lingkaran yang ditengah2nya terdapat jalan raya dan protocol, itu memang sebuah "pencakar langit" dengan 19 lantai (saat itu adalah setinggi pencakar langit).
Hamid Olimjon sendiri adalah seorang penyair, penulis naskah drama, sarjana, dan penerjemah sastra terkemuka Uzbekistan selama periode Soviet. Lahir pada tanggal 12 Desember 1909, di Jizzakh, ia dikenal sebagai salah satu penyair Uzbekistan terbaik abad ke-20. Karya2 nya meliputi berbagai koleksi puisi, puisi dan drama yang masih berpengaruh dalam sastra Uzbekistan.
Kontribusi Hamid Olimjon terhadap sastra tidak terbatas pada tulisannya sendiri. Dia juga menerjemahkan karya2 penulis terkenal seperti Alexander Pushkin dan Leo Tolstoy ke dalam bahasa Uzbek1. Ia menikah dengan penyair Uzbekistan terkenal Zulfiya, dan bersama2 mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap budaya Uzbekistan.
***
Aku menuju salah satu bangunan blok apartemen Hamid Olijon, ditemani oleh Zoyir. Dia ingin membantuku untuk bisa masuk ked alam salah satu apartemen itu, untuk bisa melihat dengan nyata bagaimana suasana serta bagaimana juga tentang kehidupan penduduknya
Sangat menarik ketika aku masuk ke dalam salah satu apartemennya, yang akan kutuliskan dengan detail di artikel ku berikitnya ......
Yang jelas, ketika aku membaca sebuah referensi dari seorang penulis tentgang ini, aku melihatnya lebih kepada sebuah cagar budaya di Tashkent. Aku pun tidak menutup perasaan hatiku tentang bangunan2 tua yang cukup menyeramkan untuk tempat tinggal mereka, yang aku sudah banyak tuliskan artikel2ku sebelumnya.
Tetapi, jika Hamid Olimjon Square dianggap sebuah kekejian, itu sangat lebay. Karena pada kenyataannya secara aku pribadi sebagai seorang arsitek asing, ini adalah sebuah kompleks yang sangat indah dan sebagai salah satu harta karun Tashkent.
Yang justru harus dipertahankan, walau juga harus di renovasi bagi tempat tinggal yang nyaman bagi penduduknya.
Karena, dalam artikelku berikutnya, akan kukupas bagaimana apartemen2 di kompleks Hamid Olimjon Square ini memang ada beberapa bagian yang memang benar2 harus diperbaiki untuk mereka dapat hidup lebih baik dan lebih nyaman ......
                                        Aku dengan latar belakang Hamid Olimjon Square sisi kiri .....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H