Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehidupan dan Lingkungan Hunian Tua dengan Kanal dan Desain Bintang Soviet di "Tarix Street"

6 Agustus 2024   09:21 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:32 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Kehidupan permukiman di ibukota Tashkent yang masih menganut konsep alam dengan kanal kecil untuk sumber kehidupan semua makhluk Tuhan ....

Ada banyak pohon2 apricot yang bisa dipertik tanpav ada yang marah karena semua rumah mempunyai pohon apicot sendiri. Bisa langsung dimakan tanpa harus di cuci terlebih dahulu. Da, aku menikmati buah apricot diatas kursi roda dan mengamati kehidupan Hari Minggu saat itu denagn keluarga2 penghuni Tarix Street .....

Sebuah dinding lama peninggalan Soviet dengan lambang Bintang, khas komunis, dimana Soviet pernah memberikan kehidupan pada penduduk Uzbekistan dan komunis adalah negara adikuasa berfaham sosialis.

***

Di suatu area permukiman di Tashkent .....

Kami memasuki gang kecil dan mobil kami di parkir di ujung gang, dan memasuk sebuah gang yang berdempetan dengan kanal kecil, disebut jalan Tarix. Disekitarnya adlah rumah2 penduduk, peninggalan Soviet dan di beberapa dindingnya terdapat desain khusus Soviet bergambar Bintang.

Kami berjalan perlahan menikmati alur kanal kecil berwarna hijau kebiruan. Terlihat sejuk sekali, sedangkan kami kepanasan dengan suhu udara diatas 40 derajat Celsius. Saat itu adalah hari Minggu Dimana memang atau keluarga2 di seluruh dunia menikmati liburan masing2.

Di area ini, banyak sekali anak2 dari balita sampai remaja menikmati main air di kanal hijau kebiruan itu. Sangat jernih, warna kehijauan adalah pantulan ganging yang terdapat di bawah kanal atau Sungai kecil dan warna kebiruan karena pantulan langit biru jernih saat itu, cenderung panas.

Anak2 itu ditemani keluarga masing2, meraka lari2 dan meloncat ke kanal tersebut, dan suasananya benar2 mendukung untuk bermain air. Panas dan menjadi sejuk karena berendam di dalam air .....

Aku berhenti agak lama, disekitar itu banyak sekali pepohonan rindang, sehingga suasananya tidak terlalu panas, walau memang panas.

Zoyir memetik beberapa buah apricot yang sudah setengah matang dan matang pohon. Banyak sekali puhon apricot dan buahnya sampai berjatuhan tidak dimakan hewan dan tidak diambil penduduk.

Aku bertanya,

"Zoyir, koq mereka ga ambil buah2 itu? Sayang klo tidak diambil. Trus, memang boleh kamu ambil buah2 apricot itu?. Nanti mereka marah ke kamu".

Jawab Zoyir,

"Karena hampir semua penduduk disini mempunyai pohon apricot, sehingga mereka bohan. Mereka mengambil buah2 itu jika mau di jual ke pasar. Mereka sendiri selalu mengambil untuk konsumsi keluarga mereka saja".

Zoyir memberikan beberapa buah apricot yang matang dan setengah matang, dan aku mencobanya. Aku kan preman, yang bisa makan apa saja dan tidak harus di potong2 dan tidak harus di cuci, hihihi .....

Aku mencoba 1 buah apricot, dan ternyata enak sekali! Manis! Jadi, aku memakannya sampai habis dan Zoyir memetik lagi untukku. Lumayan kenyang, lho! Aku ingat saat itu kami sekitar jam 1 siang, dan sebenarnya perut kami sudah lapar .....

Tapi, dengan adanya buah apricot2 tersebut kami mengganjalnya dahulu sebelum makan siang kai. Karena, aku masih sibuk berpikir dan mengamati keadaan disana yang sangat nyaman dan akan bertanya banyak hal berhubungan dengan bangunan2 rumah dan lingkungan disana.

Anak2 itu sepertinya tidak capek, ketika ibu2 mereka berteriak yang mungkin memanggil mereka untuk pulang dan makan siang. Tapi anak2 itu masih sibuk dengan  main airnya.

Catatan :

Sayang sekali, aku tidak memotret mreka, takut dianggap lancang memotret mereka dengan baju2 basah nya. Jadi, aku hanyaq merekamnya saja dalam pikiran ku.

Setelah agak kenyang makan banyak buah apricot yang dipetik Zoyir di pohon2 apricot disana (karena sebelumnya perutku berbunyi, kruk ... kruk ... kruk ... hihihi), mulailah aku bertanya2 apa ayng ingin aku ketahui kepada Zoyir.

Tentang lingkungan,

Seperti juga di beberapa negara tentang permukiman, penduduk local dimanapun memang pebih memilih punya rumah di pinggir Sungai karena terasa lebih segar, apalagi dengan suara2 air yang bermericik. A[alagi juga, di negara2 yang sadar dan peduli tentang kebersihan, sehingga air benar2 menjadi kebutuhan mereka akan rasa nyaman dan segar.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Belakangku adalah kanal kecil dengan  air hijau kebiruan untum sumber kehidupan semua makhluk, konsep awal kehidupan dan konsep awal bagi warga Tashkent ....

Khusus di Tashkent, menurut Zoyir mereka memilih tinggal di tepi sungai karena Sungai adalah lambing kesuburan dan benar2 membawa kesegaran hakiki dengan banyaknya pepohonan hijau.

Dengan dekatnya air, pohon2 itu menjadi lebih subur karena akar2nya "tersentuh" dengan air lebih banyak dibanding dengan akar2 pohon yang jauh dari air. Dan kenyataannya, Tashkent adalah salah satu negara yang sangat hijau dan rimbun, dengan banyaknya pepohonan hijau yang besar dan tinggi serta pemeliharaannya yang sangat baik.

Suasanya alam dan lingkungnya memang sangat nyaman. Aku saja yang Cuma seorang turis blusukan, aku sangat menikmati Susana alam disana, walau suhu udara memang sangat panas!.

Mungkin berbeda dengan di Jakarta. Dimana pada kenyataannya. Air atau Sungai di Jakarta semuanya sangat kotor, berbau serta saat2 hujan datang, pasti meluap. Sehingga, ketika aku pernah mengamati dan bertanya2 penduduk disana, mereka justru ingin pindah ke area yang tidak ada Sungai.

Mereka lebih memilih tinggal di area yang tidak ada Sungai supaya mereka tidak kerepotan jika banjir datang. Bahkan, hujan Cuma sebentar saja, banjur pun datang .....

Perbedaan yang mendasar dari 2 buah negara berkembang .....

Tentang dinding rumah berhiaskan Bintang,

Menurut beberapa referensi yan aku baca, simbol bintang yang aku sering temukan di dinding2 rumah tua peninggalan Uni Soviet kemungkinan besar mewakili bintang2 merah ikonik yang menghiasi menara Kremlin di Moskow.

Bintang2 ini memiliki sejarah yang menarik dan terus menjadi pengingat yang kuat akan era Soviet. Bintang berujung 5 menjadi symbol Soviet yang sangat menonjol tak lama setelah komunis merebut kekuasaan.

Berujung 5 seringkali diartikan sebagai 5 benua yang negara2nya berfaham komunis.

Itu memang lambang2 yang dipakai oleh negara2 sekutu Russia sebagai negara berfaham sosialis. Dan itu juga yang sering aku lihat di beberapa dinfdng tua di Tashkent, dan tentunya merupakan peninggalan Soviet. Tetapi, ada beberapa desain Bintang di dinding2 tua bangunan peninggakan Uni Soviet, yang pastinyqa merupakan perkembangannya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Mengamati dinding tua dengan  lambing Bintang peninggalan Soviet, sambil makan buah apricot langsung dari pohon nya .....

Aku akan mencari tahu tentang itu, tetapi lambing Bintang berujung 4 atau 5 atau lebih, seperti ya memang merupakan lambang "kekuasaaan" Soviet dan masih banyak lambang2 bintang itu di banyak kota di negara2 lepasan dari Soviet, termasuk di Uzbekistan, dan juga termasuk di ibukota Tashkent.

***

Banyak sekali yang aku angkat cerita di Tarix Street dan kata Zoyir juga "tarix" artinya bersejarah, sehingga memang bisa dikatakan kehidupan bersejarah di jalan ini, dari jaman itu sampai sekarang masih terus bergema.

Dan, mereka mengambil kehidupan positifnya, tentang suasana kanal kecil untuk kebutuhan hidup semua makhluk yang berada disana. Air yang melambangkan kehidupan, dan akan semakin nyaman jika kehidupan it uterus berkembang denagn peninggalan2 lama sebagai "harta karun" dan heritage bangsa yang terus dipelihara .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun