Zoyir memetik beberapa buah apricot yang sudah setengah matang dan matang pohon. Banyak sekali puhon apricot dan buahnya sampai berjatuhan tidak dimakan hewan dan tidak diambil penduduk.
Aku bertanya,
"Zoyir, koq mereka ga ambil buah2 itu? Sayang klo tidak diambil. Trus, memang boleh kamu ambil buah2 apricot itu?. Nanti mereka marah ke kamu".
Jawab Zoyir,
"Karena hampir semua penduduk disini mempunyai pohon apricot, sehingga mereka bohan. Mereka mengambil buah2 itu jika mau di jual ke pasar. Mereka sendiri selalu mengambil untuk konsumsi keluarga mereka saja".
Zoyir memberikan beberapa buah apricot yang matang dan setengah matang, dan aku mencobanya. Aku kan preman, yang bisa makan apa saja dan tidak harus di potong2 dan tidak harus di cuci, hihihi .....
Aku mencoba 1 buah apricot, dan ternyata enak sekali! Manis! Jadi, aku memakannya sampai habis dan Zoyir memetik lagi untukku. Lumayan kenyang, lho! Aku ingat saat itu kami sekitar jam 1 siang, dan sebenarnya perut kami sudah lapar .....
Tapi, dengan adanya buah apricot2 tersebut kami mengganjalnya dahulu sebelum makan siang kai. Karena, aku masih sibuk berpikir dan mengamati keadaan disana yang sangat nyaman dan akan bertanya banyak hal berhubungan dengan bangunan2 rumah dan lingkungan disana.
Anak2 itu sepertinya tidak capek, ketika ibu2 mereka berteriak yang mungkin memanggil mereka untuk pulang dan makan siang. Tapi anak2 itu masih sibuk dengan  main airnya.
Catatan :
Sayang sekali, aku tidak memotret mreka, takut dianggap lancang memotret mereka dengan baju2 basah nya. Jadi, aku hanyaq merekamnya saja dalam pikiran ku.