By Christie Damayanti
Karena aku adalah seorang arsitek dan tujuan utamaku ke Uzbekistan terutama ke Tashkent untuk research dan survei, sehingga jelas bagaimana aku menyikapi materi-mareri yang memang aku butuhkan.
Aku benar-benar serius untuk mengeksplorasi hunian dan permukiman perkotaan di Tashkent, terutama tentang hunian-hunian tua peninggalan Soviet, sehingga setiap hari aku blusukan sedemikian dari pagi sampai malam untuk mendapatkan materi-mareri yang aku butuhkan sebagai hasil research dan surveiku.
Selain itu, dengan pengamatan dan diskusi-diskusi dengan Zoyir serta hasil percakapan dengan warga lokal dan Googling, aku mendapatkan beberapa kesimpulan awal tentang sebuah "dunia baru" untukku, dalam tema hunian tua peninggalan Soviet.
***
Perumahan di Tashkent merupakan campuran menarik dari desain arsitektur Asia Tengah, Eropa, dan modern. Sering kali, gaya dan kualitas perumahan yang sangat berbeda bercampur aduk dalam satu lingkungan, dengan rumah besar yang berbagi dinding dengan rumah-rumah sederhana atau gedung tinggi modern yang menjulang di belakang apartemen Soviet.
Dari berbagai faktor ini bersatu di Tashkent menjadikannya tempat yang unik di antara ibu kota dunia, yang akan masuk dalam kancah "persaingan metropolitan".
Gempa bumi tahun 1966 mengubah bentuk perkotaan ibukota Tashkent. Saat itu, kota tersebut sebagian besar memiliki rumah-rumah dari tanah liat menjadi batu bata, serta ditambah dengan rumput Jerami sebagai pengikatnya, yang tidak dapat menahan kekuatan gempa bumi.
Setelah tragedi gempa 1966 tersebut, pemerintah membangun kembali ibu kota Tashkent menjadi kota model Soviet. Modernism Soviet. Sebagian besar apartemen bertingkat 2 hingga 4 lantai berasal dari periode ini. Kemudian, mulai dengan apartemen-apartemen berlantai 5, 9 dan 12, yang sekarang benar-benar merajai Tashkent.
Beberapa diantaranya memiliki mozaik unik di bagian luar. Khas Uzbekistan. Dan, 50 tahun kemudian, bangunan-bangunan ini memperlihatkan usianya, tetapi banyak apartemen telah direnovasi dengan baik di bagian dalamnya. Bangunan-bangunan ini ditemukan di banyak area yang paling diminati di pusat kota karena kota tersebut jauh lebih kecil saat itu.
Tapi, yang aku tahu dari percakapan antara Zoyir dengan warga setempat, serta membaca dari beberapa referensi tentang ini, dan aku melihat sendiri untuk bangunan apartemen 2, 4 dan 5 lantai di sana, tidak memiliki lift, juga mempunyai berbagai masalah dengan utilitas, berupa pemipaan dan perkabelen, sehingga konsep utilitas mereka di bangun di luar bangunan dengan tanpa diperhiungan dengan berbagai masalah.
Pada tahun 1980-an, kota ini menyaksikan beberapa apartemen yang lebih bagus dibangun, termasuk menara di Hamid Olimjon. Area Hamid Olimjon ini, aku datangi dan mencoba masuk ke dalamnya, tetapi meman g sangat sulit untukku dengan kursi roda ku, padahal bangunan ini sudah berada di tahun 1980-an.
Catatan:
Cerita apartemen-apartemen Hamid Olimjon ini akan aku tuliskan berikutnya, karena membutuhkan beberapa bab dengan berbagai masalahnya.
Namun, pembangunan apartemen bertingkat tinggi modern berskala besar dimulai ketika negara itu memilih Presiden Mirziyoyev pada tahun 2016, presiden ke-2 Uzbekistan yang sangat terbuka. Sekarang, beberapa kompleks apartemen baru dibuka setiap tahun.
Beberapa kompleks modern memiliki rumah kota, tetapi masih ada kebutuhan untuk lebih banyak di ibukota Tashkent. Apartemen 2 tingkat lebih umum, karena memang lebih mudah untuk membangunannya serta fungsinya lebih baik, karena tanpa lift.
Meskipun aku dapat menemukan kompleks apartemen baru dan lama di seluruh kota Tashkent ini, ada lebih sedikit yang baru di pusat kota karena hanya ada sedikit ruang yang tersisa untuk dibangun.
Konsep fungsional perkotaan memang sangat umum di seluruh dunia, bahwa untuk membangun permukiman tentu saja perkotaan (apalagi ibukota Tashkent) akan diarahkan ke pinggiran kota, dibanding dengan downtow era yang paling krusial adalah budget untuk mempunyai tanah untuk dibangun hunian, baik apartemen atau rumah-landed.
Ada sejumlah variasi yang sama mengenai rumah-rumah di ibu kota Tashkent. Rumah-rumah halaman bergaya lama terletak di sepanjang tepi properti, dengan halaman terbuka di tengah. Biasanya berupa hunian satu lantai tetapi terkadang memiliki lantai dua di atas sebagian rumah.
Lalu, rumah-rumah halaman tradisional, setiap kamar terbuka ke halaman dan tidak saling terhubung. Rumah-rumah dengan halaman yang lebih modern menghubungkan ruang-ruang khusus untuk tamu, tetapi mereka mungkin perlu mengakses beberapa ruang utilitas di luar, dengan fasilitas2 yang lebih modern.
Rumah-rumah yang dibangun baru saat ini memiliki bangunan persegi panjang 2 atau 3 lantai dengan taman di depan atau belakang rumah. Beberapa rumah baru ini memiliki garasi atau carport. Yang umum di semua rumah adalah tembok besar di sekeliling properti.
Terkadang, rumah menjadi bagian dari tembok, dan terkadang, seluruhnya berada di dalam. Secara tradisional dan di antara keluarga religius saat ini, pagar yang tinggi memungkinkan wanita untuk membuka jilbab di rumah.
Catatan:
Uzbekistan merupakan negeri cantik yang masih muda, dengan paham republic Islam, yang memang sebagian besar penduduk mereka adalah beragama Muslim, walaupun mereka sangat terbuka dengan wisatawan atau investor asing non-Muslim.Â
Mereka tetap menjunjung tinggi agama mereka, tetapi tidak fanatik dan mereka juga sangat menerti tentang kebutuhan wisatawan asing seperti aku yang non-Muslim. Jadi, mereka juga tetap "menutup" kehidupan mereka dalam tembok-tembok tinggi rumah mereka sehingga perempuan-perempuan mereka harus tetap terlindungi.
Dinding-dinding rumah yang tinggi tanpa ada celah, yang membuat penghuni rumah Perempuan, bebas untuk membuka jilbab nya. Mereka aman dan "terlindungi".
Dapat dipahami, hanya ada sedikit rumah di pusat kota, tetapi di beberapa distrik memiliki banyak pilihan rumah yang dekat dengan pusat kota.
Sulit untuk memberi label gaya desain interior secara tepat, tetapi sebagian besar umumnya disebut sebagai gaya Eropa dan menampilkan kertas dinding berhias, lampu gantung, dan furniture berat.
Berbeda dengan beberapa gaya arsitektur klasik, desain berteknologi tinggi, dengan warna-warnanya yang dingin dan terang, penggunaan bahan kaca dan logam, dan penghindaran motif bunga, menjadi lebih populer dan dapat ditemukan di beberapa bangunan dan renovasi baru. Desain yang sederhana dan minimalis sulit di Tashkent.
***
Semuanya sangat menarik untukku dengan berbagai permasalahan yang ada. Dan, eksplorasiku terus berjalan, sampai aku bisa mengambil kesimpulan yang membuat aku puas, sebagai seorang arsitek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H