Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyamankah Blusukan di Gang-gang Tua Perkotaan Tashkent yang Sempit tetapi Tidak Kumuh?

3 Agustus 2024   14:13 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berjalan lambat, karena aku benar2 tertarik dengan detail2 rumah2 mereka yang memang sudah tidak sempurna lagi. Dinding2nya terkelupas, Dimana justru aku bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana tanah liat itu berkolaborasi dengan jerami2 sebagai pengikat, dan itu tetap berdiri dan bertahan sampai sekarang!

Jika kita belajar secara modern tentang membangun rumah denagn bata atau cladding, dengan besi2 sebagai struktur kolomnya, bagaimana dengan rumah2 saat itu?

Aku tidak melihat kolom2 per-segmentasi dinding. Yang aku lihat adalah, dinding2 lebar dan luas tanpa ada kolom serta tanpa pondasi dan hanya berupa dinding yang terbuat dari tanah liat serta rumput2 jerami sebagai pengikatnya! Astaga!

Lihat tulisanku,

"Arsitektur Kuno Uzbekistan, Rumah Tanpa Pondasi dan Dinding Tanah Liat Bercampur Jerami!'

Pasti ada "rahasinya". Sepertinya, tidak mungkin jika hanmya membutuhkan tanah liat serta Jerami sebagai pengikatnya. Entah lah .....

Aku semakin berjalan sangat perlahan, sebelum akhirnya Zoyir memanggilku untuk bisa masuk ke sebuah rumah yang si pemilik rumah mempercayai kami untuk bisa masuk ke dalamnya. Karena, walaupun Zoyir adalah penduuk Tashkent, dia adalah juga orang asing bagi pemilik rumah, sedangkan aku nyata2 seorang turis dari Indonesia.

***

Sungguh, aku sangat2 tertarik dengan kenyataan yng ada di depan mataku, dan selama aku berada di Tashkent, memang aku benar2 memanfaatkan apa yang terhidang di depan mataku, mengamatinya, merekamnya dengan ribuan foto dan ratusan video, serta berdiskusi dengan Zoyir, yang ternyata sangat mengerti tentang apa yang aku buuhkan untuk research ku ini .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun