By Christie Damayanti
Pipa2 gas yang membentuk gerbang dalam sebuah Lokasi permukiman. Padahal, sepertinya ara ini lebih untuk penduduk ekonomi menengah (apartemen baru dan modern), tetapi ada pipa gas yang melintang seperti ini.Â
Entah, apakah pipa gas ini juga untuk supply apartemen modern ini, atau untuk aparetemn2 era Soviet di lingkungannya, tetapi sangat mengganggu pemdangan .....
***
Kebutuhan air di semua negeri merupakan kebutuhan dasar untuk hidup, termasuk di permukiman2 di Tashkent. Intinya adalah untuk membangun system kebutuhan air di sana, termasuk kebutuhan air panas atau pemanasan serta kebutuhan gas untuk kehidupan mereka. Sekaligus mengurangi pelepasan sejumlah gas rumah kaca ke atmosfir dan menghemat banyak energi bagi negara.
Khusus untuk air, kebutuhan itu sudah dikerjakan jauh2 hari, tetapi khusus untuk pemanas atau air panas lah yang mereka butuhkan untuk menangkal dingin di musim salju.
Sebagian besar gedung apartemen di Tashkent masih memiliki sistem pemanas yang dibangun di atas pipa besi. Pipa2 tersebut berkarat dan tersumbat dengan sangat cepat. Setiap 5 tahun pipa baru harus dibeli dan orang2 harus mengeluarkan uang untuk membongkar pipa lama dan memasang pipa baru. Tentu saja, tidak ada yang ingin melakukannya terlalu sering.
Lalu apa yang terjadi?
Pipa2 itu tetap ada, tetapi karena penampangnya sudah cukup kecil (tersumbat kapur) untuk mempertahankan jumlah dan tekanan air panas yang dibutuhkan dalam sistem, sesuatu harus dilakukan untuk membuat air bersirkulasi dalam sistem pemanas.
Solusinya sederhana yaitu cukup atur "pengurasan" sistem pemanas. Air panas dalam sistem pemanas yang seharusnya bersirkulasi dalam lingkaran tertutup sekarang dialirkan ke sistem pembuangan air limbah. Jadi, sekarang kita terus-menerus membutuhkan banyak air panas dan untuk memanaskannya kita harus membakar gas alam atau batu bara di ruang ketel kita, sehingga menghabiskan banyak air, sumber daya alam, dan uang.
Selain pemerintah, ada beberapa instansi yang menawarkan Solusi yang berbeda, , yang tidak bersifat global, tetapi tetap dianggap cocok untuk rumah mereka. Modernisasi akan berarti penggantian pipa besi lama dengan pipa plastik modern.
Ketika mengerjakan proyek, warga telah memperhitungkan fakta bahwa hasilnya akan efektif hanya jika pipa diganti di semua apartemen, bukan hanya di apartemen yang penghuninya mampu membayar penggantian. Konsep demikian memang harus dilakukan dengan kehifupan yang cukup keras disana.
Sebagian penduduk Tashkent adalah yang berpenghasilan rendah, aku melihat sendiri ketika aku blusukan2 di gank2 kecil perkotaan Tashkent, walau gank2 tersebut sangat bersih dan raph untuk sebuah kehidupan yang "kumuh".
Perhitungan mereka, bukan hanya untuk penduduk yang berpenghasilan rendah saja, tetap8 juga untuk meningkatkan kegunaan proyek itu bagi lingkungan.
Seperti yang aku katakana diatas, bahwa kebutuhan air memang sudah dilakukan pada saat membangun permukiman. Itu benar2 merupakan dasar dalam sebuah perencanaan. Tetapi, tidak dengan kebutuhan air panas atau pemanasan dan kebutuhan gas. Karena air panas dan gas merupakan tambahan kebutuhan semakin kesini memang harus diadakan, untuk kebutuhan di musim dingin.
Begitu juga tentang teknologinya. Sehingga, ketika semua bangunan2 permukiman sudah ada dan teknologi untuk asupan air panas serta gas, baru ada setelah gedung2 itu ada. Sehingga, mau tidak mau sesmuanya harus ditambahkan untuk men-supply kebutuhan it uke semua rumah2 penduduk.
Itu sangat tidak mudah, karena mereka harus menambahkan pipa2 untuk air panas dan gas, terus memanjang sampai semua unit rumah bisa mencapainya. Dan, ini membuuhkan dana, wakt dan kesabaran karena mereka membutuhkan waktu untuk memasang pipa2 itu lalu dipanjangkan sampai ke setiap permukiman.
Apakah mau di tanam, pipa2 tersebut?
Apakah pipa2 tersebut hanya mau digantungkan saja diatas tanah?
Apakah mau di desain dan berada di sisi2 gedung apartemen?
Ada 2 pilihan untuk kebutuhan ini, dan sepertinya Tashkent memilih untuk menggantungkannya piia2 tersebut diatas tanah, dibanding dengan menanamnya, atau tetap diatas tanah tetapi di desain denagn baik. Semua memang ada pilihan.
Di sebuah kolasi permukiman yang berbeda. Di tempat parkirnya, sudah diribetkan dengan pipa2 gas seperti ini, yang membuat pemandangan menjadi semrawut!
Mungkin, bagi mereka untuk hanya sekedar menggantungkannya diatas tanah tanpa di desain, akan menghemat banyak hal, terutama dana dan waktu. Jika ditanam, mereka butuh waktu menggal, waltu untuk memasang di bawah tanah dan waktu untuk menutup tanahnya.
Jika mereka harus mengdesain di atas tanah dan berusaha "menyembunyikan" pipa2 di sisi2 samping bangunan, itu butuh dana untuk medesain, menambah pipa2 supaya bisa disembunyikan di sisi2 bangunan, dan memasang pipa2 itu denganbaik dan cantik. Benar2 punya effort yang lebih tinggi, dibanding dengan sekedar dibiangkan saja menggantung diatas tanah .....
***
Pertama kali aku berjaklan2 disekitar hotel dan blusukan ke gank2 menuju beberapa Lokasi permukiman, membuat aku sedikit heran dengan pipa2yang berseliweran diatas tanah dengan ketinggian antara 2 meter (kadang kurang dari 2 meter) sampai 4 meter, yang entah ujung2nya dari dan kemana.
Foto atas, pipa gas dengan ketinggian 2 sampai 4 meter, sebenarnya mengapa dibedakan dan desainnya asal2an sekali. Foto bawah, ketinggian kurang dari 2 meter, sehingga Zoyir mencoba melangkah dan harus menunduk (dia tinggi sekitar 180 meter) ....
Ketinggian pipa air panas yang dibawah 180 cm, ketika Zoyir mencoba dan dia harus membungkuk untuk melewatinya .....
Â
Pertama kali juga, aku tidak berpikir ini pipa2 apa. Ada pipa warna kuning diameter sekitar 10 cm dan pipa2 besar, mungkin sampai diameter 20 cm atau lebih. Pipa2 itu adayang terbuka tanpa "baju" dan ada yang ditutupi oleh sepreti aluminium foil.
Pipa air panas yang dibungkus oleh semacam aluminium foil, yang berfungsi untuk menahan dingin dari luar, sehingga air panas masih berupa air panas jika sampai ke unit2 rumah disana. Jika tidak ada aluminium foil ini, sampai unit2 rumah, sudah menjadi air dingin (sekali), bahkan seringkali sudah membeku .....
Â
Tetapi, ternyata pipa2 itu dibiarkan tergantung diatas tanah, bahkan tidak di desain ketinggiannya dan tidak disesuaikanj dengan proporsi antara bangunan2 disekitarnya, membuat pemadangan dengan adanya banyak pipa2 yang berseliweran seperti itu, benar2 merusak pemandangan!
Bahkan, ketika kami blusukan di permukan itu dengan Zoyir, dia yang tinggi tubuhnya sekitar 180 cm, harus membungkukkan tubuhnya untuk melewati jalur pipa2 tersebut. Berarti, ada juga ketinggian pipas2 itu kurang dari 180 cm! Benar2 tidak di desain .....
 Paling tidak, di desain untuk mendekat ke dinding2 rumah sehingga tidak terlihat seliweran kemana2, dan terlihat lebih rapih, kan?
Apalagi dengan pipa2 besar yang terbungkus semacam aluminium foil seperti ini, terlihat sangat2 berantakan dan jorok, ketika pada suatu saat butuh maintenance aluminium foilnya, akan terbuka dan berantakan sekali .....
Â
Sekali lagi, sebanrnya semuana tergantung kepada pilihan masing2. Tetapi, alangkah baiknya jika mereka membuat pemandangannya lebih baik, dengan mendesainpipa2 itu tidak berseliweran. Atau mendesain ketinggian tempat pipa2 tersebut, sehingga lebih rapih .....
Bagaimana menurut kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H