Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan dari Sebuah "Negara Muda" yang Cepat Membangun dari Terkukung Menuju Terbuka

28 Juli 2024   14:04 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:11 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat pecahnya Perang Dunia Kedua, beberapa bangunan monumental telah didirikan, tetapi dengan mengorbankan kebutuhan warga yang lebih mendesak, seperti infrastruktur dan perumahan. Selama perang, Tashkent menerima gelombang besar pengungsi dari Uni Soviet Eropa, di antaranya adalah pekerja terampil dan ilmuwan. Termasuk ahli2 desain aritektur.

Ketika Tashkent mulai berkembang setelah Perang Dunia 2, tiba2 gempa 1966 meletus dan Tashkent kembali terpuruk, walau hanya 3 tahun setelah itu, Tashkent benar2 pulih kembali.

Di Tashkent, arsitek2 Soviet melihat peluang untuk menciptakan ruang kota baru tempat industri dan teknologi dapat menguntungkan negara dan warganya. Soviet melihat arsitektur, baik melihat pada bangunan2 tertentu ataupun tentang perencanaan kota secafra keseluruan, merupakan sarana untuk mengekspresikan nilai2 desain arsitektural yang terus berkembang sampai sekarang.

Menurut mereka saat itu adalah, kota itu adalah pemandangan arsitektur yang harus mencerminkan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional baru, bersih, dan bangunannya harus fungsional. Lebih jauh, arsitek Soviet memandang arsitektur,, yang akan berpartisipasi dalam pekerjaan desain yang produktif

Arsitektur Tashkent, seperti banyak hal lain dari era Soviet awal, adalah sebuah laboratorium, tempat para korban ide-ide yang seringkali tidak masuk akal dan implementasinya.

Kesadaran mulai terbentuk, ketika Uzbekistan memisahkan diri dari Soviet dan membangun banyak bangunan dan mempertimbangkan struktur keluarga Uzbekistan.

Tentu saja, ketika Uzbekistan masih bersama Soviet, arsitek2 berbasis di Moscow belum atau tidak pernah ke Tashkent! Lalu, bagaimana mereka bisa mendesain perkotaan Tashkent tanpa analisa yang jelas?

Selain masalah yang ditimbulkan oleh ideologi yang tidak fleksibel, arsitektur Tashkent yang baru juga mengalami pengerjaan yang buruk dan kurangnya koordinasi serta manajemen yang baik.

Misalnya, bangunan baru bisa jadi tidak memiliki gas atau air bersih selama bertahun2 setelah dibangun. Ini sudah aku singgung tentang utilitas yang diluar bangunan, diluar yanah dan di desain sewenang2 .....

Tashkent, sangat berambisius untuk membangun kotanya, terlebih ssetelah memisahkan diri dai Soviet, dan terutama lagi setelah kenaikan presifsn ke-2 tauh 2016 lalu. Ambisi Tashkent benar2 terlihat sekarang. Dan, aku benar2 melihat bagaimana Tashkent membangun perkotaannya yang luar biasa secara inklusi, walaupun Tashkent "lupa" untuk memberikan kesejahteraan warga nya, terlambat untuk membangun/merenovasi permukiman mereka.

Catatan akhir :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun