Konsep ini, awalnya dirancang sebagai solusi perumahan sementara untuk mengatasi kekurangan perumahan yang parah di daerah perkotaan. Hal ini dimaksudkan sebagai cara yang cepat dan terjangkau untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi.
Apartemen 3 lantai, dengan desain kyhas serta yang belum direnovasi seperti ini, yang menjadi ciri kas yang berbeda di Tashkant. Terlihat bangunan heritage tapi kumuh. Menandakan si penghuni berada di perekonomian bawah.
Konsep desainnya, demikian:
Khrushchevka memiliki apartemen kecil dengan tata ruang yang kompak. Dan, menampilkan 1 atau 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Sebuah desain standar yang berlaku di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk pembangunan rumah-rumah sederhana.
Kadang, mereka menambahkan balkon untuk ruang luar bagi penghuninya. Sekarang, balkon-balkon itu banyak ditutup dan menjadikan ruang-ruang baru, bagi mereka yang membutuhkan banyak ruang, sehingga, desainnya memang menjadi "berantakan".
Ini contoh apartemen 3 dan 4 lantai yang balkonnya ditutup dan menjadi ruang baru bagi si penghuni yang membutuhkan ruang tambahan.
Catatan:
Walau mereka membangun "Khrushchevka" ini, mereka juga tetap mendesain standar, dengan pengulangan-pengulangan desain sesuai kaidah2 arsitektural urban. Sehingga, jika ada yang dibekkon karena kebutuhan dan penambahan fungsi, akan sangat terlihat dari depan sebagai tampak muka bangunan-bangunan apartemen tersebut.
Sebagian besar "Khrushchevka", tidak membangun lift, karena memang bangunan-bangunan ini masih dalam taraf sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan manusia untuk sampai 4 lantai. Mereka atau penghuni harus naik turun tangga untuk mencapai unit mereka sampai lantai 4. Masalahnya, bagaimana dengan penghuni prioritas?