Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Penindasan" Warna Kekuningan Apartemen Era Uni Soviet sebagai Salah Satu Identitas Tashkent

22 Juli 2024   14:10 Diperbarui: 22 Juli 2024   14:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Faade apartemen berwarna kekuningan 9 lantai sebagai permukiman perkotaan yang khas sekali di Tashkent sebagai peninggalan Uni Soviet .....

 

Ketika kota2 berkembang dimanapun di seluruh dunia, didorong oleh bertambahnya populasi, perumahan menjadi komponen penting dari karakter perkotaan sebuah kota metropolitan. Di seluruh dunia, eksperimen perumahan telah disebarkan oleh pemerintah dan negara bagian, dengan hasil yang beragam, dan tentu saja pendapatnya beragam.

Perumahan dan apartemen era  Uni Soviet di Eropa Tengah dan Timur sangat menarik dalam hal ini. Proyek perumahan massal ini dianggap merusak pemandangan dan dipandang sebagai struktur monolitik yang tidak imajinatif. Namun warisan dari perkembangan ini jauh lebih rumit dari itu.

Itu yang kami pelajari dalam Sejarah perkotaan, Dimana setiap negara mempunyai konsep2 yang berbeda untuk membangun, tetapi menjurus kepada untuk pemenuhan kebutuhan warga negara dan kota tersebut.

Banyak yang menggambarkan warisan perumahan massal di negara2 sosialis pascaperang. Ini adalah proyek besar dengan berbagai ragam rasa dan ternyata setelah aku baca di beberapa referensi, ternyata warisan perumahan massal itu menawarkan kritik mendalam terhadap blok2 apartemen2 yang akhirnya menjadi ciri khad arsitektur Blok Timur dan Asia Tengah.

Pada pertengahan tahun 1950-an, pemerintah Soviet memulai program pembangunan untuk menampung warganya, dan strateginya sangat relevan saat ini yaitu bangunan pra-fabrikasi. Dimana, panel beton yang diproduksi secara industri akan ditempatkan bersama2 dalam proses yang sangat otomatis, sehingga tenaga kerja di lokasi dapat dihilangkan melalui penggunaan  crane dan jalur produksi.

Tahun 1950-an memang masa2 awal dalam penggunaan pra-fabrikasi Dimana konsep ini memang sudah banyak digunakan di seliuruh dunia, walau untuk Indonesia konsep ini baru banyak digunakan awal tahun 1990-an.

Proses ini menghasilkan gedung2 apartemen yang dikenal sebagai Khrushchyovkas, bangunan bertingkat tiga hingga lima yang berbiaya rendah, yang kemudian digantikan oleh Brezhnevkas, sebuah peningkatan teknologi dari Brezhnevkas.

Seperti yang aku pernah tuliskan pada artikel2 sebelum ini, aku pernah mempertanyakan kepada Zoyir yang akhrnya dia tidak bisa menjawab tentang konsep apartemen2 berlantai 2, 3, 4, 9 dan 12 untuk Uzbekistan. Bawha, Uzbekistan tidak mengenal konsep apatemen2 berlantai dermikian.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kompleks apartemen berwarna kekuningan sebagai khas-an era Uni Soviet, yang membangun ruang publiknya sebagai area perdagangn (toko2) di depannya (yang berwarna putih), berkolaborasi antara desaijn klasik dan modern .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

 Bangunan2 apartemen klasik juga era Uni Soviet berlantai 9, memenuhi area permukiman di tepi ibukota, juga berwarna kekuningan .....

Dokumenatsi pribadi
Dokumenatsi pribadi
Klasik sekali, salah satu kompleks apartemen berlantai 5 (sangat jarang) yang sudah direnovasi. Bagian bawahnya untuk toko2, itu yang membuat mereka (mungkin) swadaya untuk merenovasi apartemen mereka tanpa menunggu pemerintah .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sangat khas desain Uni Soviet era tahun 1950-an kebawah dengan detail2 seperti itu, enar2 sebuah "harta karun" Tashkent yang harus dilestarikan .....

 

Aku mencoba googling dan tidak menemukan nya untuk Uzbekistan di jaman Uni Soviet. Tetapi, kata Zoyir, mungkin juga angka2 tersebut dimaksud mungkin khusus untuk  desain2 Uni Soviet. Dan, sampai sekarang aku belum juga menemukannya, mengapa angka2 tersebut untuk apartemen2 nya di Tashkent .....

Bangunan2 apartemen yang marak ada di Tashkent, terlihat mempunyai arti berulang. Contohnya, di jalan utama di depan hotel ku disana, terdapat puluhan meter panjang apartemen berlantai 9 yang desain faade nya berulang. Denagn konsep yang tidak terlalu berbeda jauh, aku hanya melihatnya sebagai sebuah "rangkaian bangunan2 berwarna kuning, seperti gelombang yang membatasi bagian arah kanan dan kiri nya".

Kompleks panjangnya gedung2 apartemen2 itu juga merupakan eksperimen yang kental dalam dunia urban atau urbanisme. Era Uni Soviet, berupa bangunan2 berwarna kekunungan dengan skala yang cukup besar dan "menindas".

Kawasan permukiman tersebut menurutku merupakan salah satu elemen perkotaan Tashkent dan menjadi salah satu juga, sebuah identitas arsitektur perkotaan Tashkent ....

Perjalananku blusukan ke area2 permukiman tua peninggalan Uni Soviet ini, memberikanolitan seperti Tashkent, memang membutuhkan banyak permukiman wahana baru dalam pikiranku tentang sebuah identitas perkotaan. Semua kota apalagi metropolitan, seiring dengan kebutuhan warga dan pertambahan penduduknya.

Tetapi, ketika aku melihat "warna" Tashkent sebagai ibukota negeri cantik Uzbekistan ini, kupikir penglihatanku tidak salah. Bahwa, Tashkent memang mempunyai identitas khusus, sebagai kota yang mempunyai "gerakan" tentang permukiman peninggalan Uni Soviet yang akan menajdi heritage mereka .....

Walaupun bangunan2 apsrtementua ini mempunyai ketinggian yang beragam dari lantai 2,3,4, 9 dan 16 lantai, mereka pada dasarnya menempati posisi bukan yang utama disbanding dengan fasilitas2 perkotaan yang lainnya. Seperti jalan raya yang besar, pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki, serta bangunan2 umum yang cukup mudah untuk di akses termasuk untuk kursi rodaku.

Ditambah lagi, menurut Zoyir kehidupan di Tashkent khususnya, mereka sejak dahulu sangat memperhatikan penghijauan sehingga sekarang pun, rumah2 mereka baik house-landed dan apartemen sangat banyak "menampung" pohon2 besar, yang walaupun mereka belum memeliharanya, sesuai kaidah estetika perkotaan.

Tentu saja, setelah sekian lama, beberapa proyek perumahan era Soviet tidak berjalan dengan baik. Pemerintah Uzbekistan sebagai negara muda, masih membangun fasilitas2 perkotaan dan lambat untuk merenovasi dan membangun fasilitas2 permukiman mereka.

Sangat dimengerti, karena fasilitas perkotaan dianggap lebih besar fungsinya bagi warga kota, dibandingkan dengan fasilitas perumahannya. Karena, bias bagaimana pun permukiman2 yang ada sekarang ini, dianggap "masih layak" untuk ditinggali .....

Entah benar atau salah, tetapi 1 minggu aku di Tashkent, aku belajar banyak sekali tentang bagaimana Tashkent membangun sebagai ibukota negara muda yang cepat dan memberikan kemanan dan cukup kenyamanan bagiku sebagai wisatawan asing berkursi roda.

Bisa dibayangkan, ketika mreka memilih membangun permukiman mereka dahulu dan fasilitas perkotaannya tertinggal. Yang ada adalah, wisatawan2 asing yang datang kesana akan berkelu kesah dengan fasilitas2 yang ada.

Padahal di era presiden kedua mereka yang sangat terbuka, ingin sekali membawa dunia datang ke Uzbekistan. Dan, jika fasilitas2 perkotaannya lambat membangun, akan juga lambat menerima dunia dan investor datang kesana .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun